Jumat 04 Jan 2013 08:57 WIB

Remaja Terjebak Seks Bebas, Ini Pemicunya

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Endah Hapsari
seks bebas kini juga menjadi masalah utama remaja di Indonesia
Foto: antara
seks bebas kini juga menjadi masalah utama remaja di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu faktor yang mendorong kalangan pelajar dan remaja terjebak dalam gaya hidup seks bebas, menurut Ketua Youth Forum Provinsi DIY, Trianina Arini, karena pengetahuan siswa SMP mengenai pornografi dan pornoaksi masih sangat minim. Sehingga mereka coba-coba melakukan sendiri dan seringkali tidak mendapat informasi dari sumber yang tepat dan dipercaya.

Kata Triana, berdasarkan pengamatannya, seks bebas di kalangan pelajar SMP ternyata lebih parah dari pelajar SMA. Ini karena pengetahuan mereka terkait hal itu sangat minim. “Kalaupun di SMP ada materi kesehatan reproduksi, hanya disisipkan pada mata pelajaran biologi atau pada saat bimbingan konseling. Sehingga pengetahuan siswa tidak lengkap dan menangkapnya pun hanya sepotongpotong.

Sedang jika siswa ingin bertanya kepada guru merasa malu, dan tidak semua anak bisa berkonsultasi mengenai kesehatan reproduksi pada orangtuanya,’’ kata Ina (panggilan akrabnya Trianina Arini), siswa kelas I SMAN V Yogyakarta ini.

Berbeda dengan pelajar SMA yang telah memiliki Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja. PIK Remaja, katanya, telah dibentuk sejak tahun 2007, yang anggotanya terdiri dari para siswa SMA yang tergabung dalam satu komunitas Youth Forum. Di PIK Remaja, siswa dididik dan belajar tentang problematika remaja termasuk kesehatan reproduksi. Di Kota Yogyakarta PIK Remaja ada di 19 sekolah SMA/SMK, sedangkan di seluruh DIY ada sekitar 56 SMA/SMK.

Lebih lanjut Ina mengungkapkan, dari data studi kasus ternyata angka kenakalan remaja di SMP cukup tinggi bahkan termasuk kenakalan remaja terkait seks bebas. Karena itu pada tahun ini di SMP akan dibentuk PIK Remaja. Karena untuk pemberian materi tentang kesehatan reproduksi diperlukan jam khusus, tidak hanya disisipkan ke materi pelajaran seperti biologi dan sebagainya.

‘’Dengan adanya PIK, kita bisa mengerti dan mengetahui berbagai hal tentang seks dan reproduksi. Sehingga tidak mudah terjerumus dalam kehidupan seks bebas,’’ katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement