REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI--Apakah anda yang termasuk baru tahu di Banyuwangi ternyata ada makanan bernama rujak soto. Begitu mendengar nama tersebut, yang terlintas kemudian di pikiran adalah rujak dicampur soto.
Dugaan ini tidak sepenuhnya meleset. Satu mangkuk rujak soto berisi lontong, mentimun, sayur-sayuran matang, potongan tahu-tempe, dan irisan daging. Yang istimewa tiap mangkok akan diberi bumbu rujak yang terdiri dari gilingan kacang tanah, gula merah, pisang batu muda, petis, garam, dan cabai rawit.
Semua bahan ini lalu disiram kuah soto bening. Perpaduan bumbu rujak dan kuah soto inilah yang membuat sajian tersebut dinamai rujak soto. Bisa membayangkan perpaduan rasanya?
Makanan ini biasanya dihidangkan dengan tambahan kerupuk udang sebagai pelengkap. Oh ya, rasanya? Benar-benar gurih!
Salah seorang teman menyarankan mencoba kuliner ini di Pondok Rujak Soto Murah Meriah. Rumah makan sederhana yang beralamat di Jl Basuki Rahmat No 143 Banyuwangi ini telah ada sejak 1977. Kini, tempat makan tersebut dikelola oleh tiga bersaudara Erli, Erni, dan Erna. Mereka meneruskan usaha sang ibu yang bernama Mamik.
Setiap harinya, Pondok Rujak Soto Murah Meriah buka dari jam 07.00 sampai 20.00 WIB. Rata-rata saat larut malam, warung yang menyajikan hidangan ini dipastikan tidak ada lagi yang buka. "Karena rujak soto memang lebih enak dinikmati saat siang dan sore hari," kata Erna.
Di rumah makan itu, harga satu porsi rujak soto cukup beragam. Menu yang biasa (berisi irisan babat dan usus) dibanderol Rp 10 ribu. Mau irisan ayam? Cukup bayar Rp 12 ribu dan daging sapi Rp 15 ribu.
Masakan khas Banyuwangi ini memang menggugah selera. Turis-turis mancanegara, tutur Erna, juga kerap datang ke warungnya untuk memesan rujak soto. Bahkan, belakangan ini ada satu orang asal Australia yang pernah menetap di Banyuwangi menjadi pelanggan setianya. "Kadang dia juga bawa teman-temannya ke sini," aku Erna.