Jumat 21 Dec 2012 12:08 WIB

Mau Ajak Anak ke Bioskop? Simak Dulu Kiatnya

Rep: Desy Susilawati/ Red: Endah Hapsari
Pemutaran film di bioskop (ilustrasi)
Pemutaran film di bioskop (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Diluncurkan akhir Juli silam, The Dark Night Rises memiliki rating PG-13. Peringkat tersebut diberikan sebagai pengingat orang tua bahwa ada sejumlah adegan yang tak pantas disaksikan oleh anak-anak di bawah usia 13 tahun. Sebuah film akan dikategorikan PG-13 ketika mengandung muatan keke rasan, ketelanjangan, sensualitas, bahasa kasar, atau aktivitas orang dewasa.

Kenyataannya, bioskop yang memutar film Batman tersebut ramai juga dengan penonton cilik. Jalan cerita tokoh superhero dari Gotham City itu padahal tak senantiasa memberikan pengaruh positif pada anak-anak. “Adegan ke kerasan, saling pukul, dan sejenisnya mungkin saja akan ditiru oleh ananda,” kata psikolog Anna Surti Ariani mengingatkan.

Untuk itu, orang tua harus menonton terlebih dulu film yang akan disaksikan anak. Psikolog yang akrab disapa Nina itu menerapkan langkah tersebut di kesehariannya. “Ketika film Avenger menjadi hits di kalangan anak dan remaja, saya dan suami terlebih dulu menontonnya agar bisa menilai kepatutan tayangannya untuk anak.”

Setelah menonton, Nina dan suami satu suara untuk tidak membawa anakanaknya ke bioskop. Mereka meng khawatirkan adegan kekerasan yang tak layak ditonton anak. “Jika terdapat muatan yang tidak pas untuk anak dan kita tidak mampu menjelaskannya kepada anak, sebaiknya jangan biarkan anak menontonnya,” saran psikolog yang kerap menjadi pembicara seminar ini.

Anak yang belum berusia tujuh tahun sangat tidak dianjurkan menonton film dengan peringkat PG-13. Tayangan seperti Spiderman yang sedang berayun meloncati gedung dapat dicerna berbeda oleh anak. Besar kemungkinan ia tidak menangkap makna film itu. “Ia juga tidak mendapat kesan bahwa jatuh dari gedung itu sakit dan bisa menyebabkan kematian,” ujar Nina.

Selain itu, adegan memukul yang ada dalam tayangan film superhero juga belum bisa ditangkap maknanya oleh anak di bawah tujuh tahun. Mereka tidak bisa membedakan memukul sebagai bentuk bela diri atau marah. “Yang ia pahami, memukul itu boleh dilakukan,” ucap Nina.

Keterbatasan nalar tersebut sekaligus menjadi pagar pembatas yang jelas bagi orang tua untuk tidak sembarang meng ajak anak menonton film. Sedangkan, anak yang berusia antara tujuh hingga 12 tahun cenderung sudah lebih memahami arti adegan dalam film superhero. Namun, itu bukan berarti mereka mendapat lampu hijau untuk bebas menonton film rating PG-13.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement