REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi sebagian penonton, penundaan konser Gun N' Roses Sabtu kemarin mungkin sempat membuat gusar. Namun bagi pedagang yang menjajakan pakaian dan suvenir khas band rock asal Amerika tersebut, hal itu malah membawa berkah.
"Justru dagangan saya malah tambah laku sekarang karena sisa kemarin bisa dijual lagi," ujar Tony Antono (28), pedagang yang khusus menjual baju-baju konser pada Ahad (16/12).
Ia mulai datang berdagang sejak pukul 07.00 WIB dengan membawa 60 lusin kaos dari Malang. "Kemarin saja sudah laku sepuluh lusin, sekarang tinggal menghabiskan sisanya saja," ujar dia.
Sementara itu, pengecer dari Indo Sablon, Lukman Hakim (30), mengaku menjual barangnya lebih mahal dari harga yang ia tetapkan kemarin saat di lapangan D, Senayan.
"Tempatnya kan lebih bagus, lokasi wisata juga, saya naikkan harganya 30 persen," ujar pedagang yang memang biasa berjualan suvenir konser mulai dari konser Backstreet Boys hingga konser Shahrukh Khan kemarin.
Kali ini, dia membawa 150 potong kaos dari Depok bergambar Guns N' Roses, beberapa stiker dan poster. Kaos-kaos tersebut dibandrol mulai harga Rp 50.000 sampai Rp 75.000.
Awalnya, konser GnR bakal digelar di Senayan, Sabtu (15/12). Tapi karena alasan keamanan, konser diundur satu hari dan tempat konser dipindah ke Ancol, Ahad (16/12).
Pengunduran konser GnR sempat mengundang kekecewaan tidak kurang dari 400 penggemarnya yang sudah berkumpul di Senayan, Jakarta, sejak Sabtu (15/12) pagi. Mereka tidak terima dengan pengunduran waktu konser yang sejatinya digelar pada Sabtu malam.