REPUBLIKA.CO.ID, Anak dengan gangguan makanan seperti picky eater atau pilih-pilih makanan menunjukkan gelagat yang khas. Gangguan saluran cerna yang ia alami menekan nafsu makannya. Ketika makan, porsinya jarang sekali habis. Balita tersebut juga kerap menyemburkan makanan dari mulutnya.
Di situasi yang lebih parah, nafsu makan anak picky eater benar-benar hilang. Bahkan, ketika disuapi, ia akan menutup mulutnya rapat-rapat. “Mereka juga kerap kali mengalami perut kembung, sering cegukan, buang angin, atau muntah yang berulang kali,” urai spesialis anak, Dr Widodo Judarwanto SpA.
Anak picky eater juga kerap mengalami kesulitan buang air besar. Gangguan saluran cerna menjadi penyebabnya. Selain itu, anak dengan gangguan saluran cerna juga memiliki ciri fisik. Di tubuhnya muncul bintik-bintik kemerahan, seperti digigit nyamuk atau biang keringat. “Bisa pula timbul bercak putih pada tubuh, seperti panu,” kata Widodo.
Faktor lainnya, gangguan oromotor. Anak dapat menjadi picky eaterlantaran mengalami kesulitan makan mulai dari memasukkan makan ke mulut, menguyah, dan menelan makanan. Anak-anak yang susah menelan dan menguyah terkait juga dengan masalah sensorisnya. Indra perasa di mulut merasakan makanan yang tidak diterima oleh anakanak.
Anak yang menjadi picky eaterakibat gangguan sensoris ataupun oromotor, biasanya akan terlambat makan nasi tim atau nasi kasar. Idealnya, ia telah menyantapnya saat berusia sembilan bulan. Di atas usia satu tahun seharusnya anak sudah bisa makan nasi dan daging.
Anak picky eater dengan gangguan oromotor juga kerap mengalami keterlambatan bicara ataupun cadel. Tampilan klinis yang lain juga bisa terlihat bila si kecil muntah dan yang keluar masih berupa gumpalan daging atau nasi. “Itu tandanya proses mengunyah makanan tidak dilakukan dengan baik,” papar Widodo.