REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa perempuan hamil yang banyak mengonsumsi minuman manis seperti soda secara rutin punya kemungkinan kecenderungan melahirkan bayi dalam kondisi prematur.
Penelitian tersebut, seperti dikutip melalui Parents Indonesia, dilakukan terhadap 60 ribu perempuan hamil di Norwegia. Berdasarkan penelitian itu, perempuan hamil yang rutin meminum soda setiap hari bisa meningkatan kemungkinan melahirkan prematur sampai 25 persen dibandingkan yang menghindari minuman bersoda.
Sementara perempuan hamil yang minum gula buatan secara rutin setiap harinya bisa meningkatkan kemungkinan melahirkan prematur sampai 11 persen dibandingkan yang tidak mengonsumsi gula buatan. Namun, menurut penelitian tersebut, masalah utamanya bukan di soda tetapi pada gulanya.
Sementara itu, berdasarkan data penelitian yang dikeluarkan American Journal of Clinical Nutrition tidak ditemukan bukti bahwa gula yang terkandung dalam minuman bersoda bisa menyebabkan kelahiran prematur.
Gaya hidup dan faktor lain yang berhubungan dengan konsumsi gula justru yang mungkin bisa menyebabkan kelahiran prematur.
Menurut American Journal, penyebab terbesar kelahiran prematur adalah faktor nutrisi, usia kehamilan ibu, merokok, alkohol, obesitas, masalah kesehatan kronis seperti diabetes, dan kondisi genetik.
Peneliti juga menemukan fakta bahwa perempuan yang banyak mengonsumsi minum manis biasanya dibarengi dengan kebiasaan merokok, makan kalori berlebih dan punya Index Masa Tubuh (IMT) yang tidak seimbang.
Selain itu, perempuan yang biasa minum manis belum siap jika harus mengurangi jumlah konsumsi gula per harinya saat mereka hamil. Uniknya mereka malah merekomendasikan kepada ibu hamil yang lain untuk memperhatikan jumlah gula yang mereka konsumsi dan meminta lebih banyak makan sayur dan buah-buahan.