REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejahatan seksual via online kian mengancam keselamatan anak-anak di bawah umur. Menurut psikolog, Wulan Ayu Ramadhani, orangtua harus lebih peka terhadap perilaku anak agar tidak menjadi korban kejahatan seksual di dunia maya.
"Kurangnya pengawasan dan kepekaaan dari orangtua menjadi faktor penyebab perilaku anak di dunia maya tidak terbendung. Biasanya anak-anak yang lebih banyak terjerumus itu justru yang kesepian. Mereka juga tidak terlalu banyak punya teman karena biasanya punya kesulitan dalam berhubungan sosial," kata Wulan Ayu Ramadhani kepada Antaranews, di Jakarta, Sabtu (3/11).
Menurutnya, anak lebih gampang berhubungan sama orang di dunia maya daripada di dunia nyata. Sebab di dunia maya bisa menggunakan identitas palsu, sehingga akhirnya dimanfaatkan oleh pelaku tindak kejahatan.
"Makanya kita susah menyelidiki para pelaku tindak kejahatan tersebut karena mereka pakai nama alias atau palsu," kata psikolog di Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI tersebut.