REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pesona wisata Raja Ampat nampaknya semakin dilirik turis domestik. Tercatat, jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, terus mengalami peningkatan selama dua tahun terakhir.
"Jumlah pelancong domestik selama dua tahun terakhir terus bertambah. Padahal selama ini yang banyak berkunjung adalah wisatawan mancanegara," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo, di sela-sela promosi wisata Papua Barat di Denpasar, Senin (29/10).
Hal itu diperkirakan akses menuju Raja Ampat saat ini semakin mudah dari berbagai wilayah di Tanah Air. Saat ini sudah ada banyak penerbangan, baik langsung ataupun tidak langsung, setiap hari dari beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta dan Denpasar.
Biaya perjalanannya pun semakin terjangkau dan tidak tergolong mahal lagi karena sudah banyak maskapai penerbangan yang menuju ke sana, kecuali Garuda Indonesia.
"Selain akses yang cukup mudah, saat ini banyak warga Indonesia, terutama para eksekutif muda yang gemar menyelam datang ke Raja Ampat," ucapnya.
Para kaum eksekutif muda itu berasal dari beberapa kota besar di Tanah Air, mulai dari Surabaya, Jakarta dan Manado.
Berdasarkan catatan Disbudpar Raja Ampat jumlah pelancong domestik terus meningkat, pada 2010 tercatat sebanyak 790 orang dan 2011 bertambah jumlahnya menjadi 1.489 orang.
Sedangkan wisatawan mancanegara masih mendominasi kedatangan ke wilayah tersebut dengan jumlah pada 2011 sebanyak 6.178 orang. Para turis paling banyak berasal dari benua Eropa, seperti Inggris, Belanda, Jerman, dan Swiss.
"Mengenai sarana akomodasi di wilayah kami tidak perlu dikhawatirkan karena tersedia tujuh kawasan resort, 11 penginapan, dan 36 'home stay' milik warga setempat," ujarnya.