Ahad 07 Oct 2012 06:42 WIB

Seri Menaklukkan Bromo: Menikmati Sate Kentang

 Wisatawan menunggangi kuda menuju kaki Gunung Bromo
Foto: Antara
Wisatawan menunggangi kuda menuju kaki Gunung Bromo

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Wartawan Republika Erik Purnama Putra

Hari sudah agak siang ketika kami memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Gunung Bromo. Pukul 10.00 WIB, ketika saya melihat jam dinding.

Khusus bagi saya, perjalanan ke Bromo adalah sebuah napak tilas setelah hampir empat tahun tidak ke sana. Saya dan dua teman yang masing-masing mengendarai sepeda motor jenis bebek langsung memilih tancap gas.

Meski waktunya kurang ideal, kami memutuskan berangkat dari titik perjalanan di Desa Kemantren, Kecamatan, Jabung, Kabupaten Malang.

Kami memilih lewat Kecamatan Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan karena sudah hafal jalur pintas guna ke Bromo. Dengan melewati perkebunan apel dan sayuran yang menjadi ciri khas petani dataran tinggi, kami memacu motor dengan gas penuh. Meski jalan tidak terlalu lebar dan mendaki, namun menjadi semakin seru untuk ditaklukkan.

Teman saya memilih jalur memotong bukit yang hanya cukup bisa dilewati motor. Setelah melalui perjalanan penuh debu, hampir dua jam kemudian kami sudah sampai di Penanjakan. Di bukit setinggi 2.770 meter itu, kami mampir sebentar untuk berfoto dan melihat prasasti gugusan gunung Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Dari tempat itu, kalau cuaca cerah dan beruntung, kita bisa setidaknya melihat tujuh gunung sekaligus. Yakni Gunung Batok, Bromo, dan Semeru yang menjadi puncak tertinggi Pulau Jawa.

Setelah puas beristirahat sambil menikmati kopi dan sate kentang yang dijajakan warga setempat, kami memutuskan turun ke padang pasir. Butuh waktu 15 menit untuk menuruni jalur sepanjang hampir dua kilometer itu.

Jalur yang curam hingga 45 derajat menjadi rintangan tersendiri. Apalagi separuh jalanan, aspal sudah mengelupas dan bermunculan batu runcing yang membuat kami harus ekstra hati-hati. Terpelosok sedikit, nyawa taruhannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement