REPUBLIKA.CO.ID, Penanganan anak yang 'pelupa' tidak bisa dilakukan dengan sekedar membawa mereka ke dokter atau psikolog anak. Bagaimanapun juga banyak alasan yang membuat anak menjadi pelupa. Upaya mengatasinya perlu melibatkan secara aktif peran orang tua. Satu hal yang tak boleh dilakukan adalah melabelnya sebagai 'si pelupa' atau 'si pikun'. Pikirkanlah cara memperbaikinya. Untuk bisa membantu anak yang pelupa, Dr Seto Mulyadi memberikan sejumlah cara untuk mengatasinya. Langkah-langkah itu adalah:
* Orang tua harus belajar menerima anak apa adanya. Seringkali orang tua itu kurang puas dengan apa yang dimiliki anak. Mereka terkadang menuntut dari sesuatu yang tidak dimiliki anak. Karena itu harus mulai dibiasakan untuk mensyukuri apa yang dimiliki anak.
* Temukan keunggulan-keunggulan yang dimiliki anak kita. Orang tua terkadang tidak pernah mau mengamati dengan jeli potensi anak. Mereka terkadang memaksakan sesuatu yang sebenarnya tidak disukai anak. Kalau anak melakukan sesuatu yang disukai biasanya mereka akan lebih percaya diri, sehingga mereka melakukannya pun dengan gembira.
* Berikan daya rangsang untuk membangun potensi yang dimilikinya. Caranya dengan melalui berbagai aktivitas yang disukai anak. Contohnya kalau memang suka dan punya keunggulan menyanyi, maka ajak anak untuk mendengarkan musik bersama, nonton konser musik, atau ajak anak beli kaset.
* Ciptakan suasana yang nyaman bagi anak di rumah. Berikan kehangatan bagi anak. Dorong dia dengan memberi semangat, sehingga ada rasa bangga atas apa yang dimilikinya. Dengan cara ini maka anak akan melakukan sesuatu dengan gembira dan bukan paksaan.
* Berkonsultasi dengan dokter atau psikolog. Kalau memang sifat lupa itu karena faktor biologis, maka mungkin dokter bisa memberikan obat untuk mengatasinya.