REPUBLIKA.CO.ID, Ahli gizi Tuti Soenardi memberikan beberapa tips yang bisa dijadikan panduan oleh para orangtua untuk mengatasi perilaku sulit makan si anak. Tips itu adalah:
* Hadirkan suasana makan yang nyaman sehingga napsu makan anak bertambah. Penting juga, anak diberi pengertian tentang arti makanannya karena anak sudah bisa berimajinasi tentang apa yang dikatakan orangtua atau pengasuhnya.
* Jangan ragu untuk 'menyertakan' hal-hal yang disenangi sang anak. Misalnya, jika si anak suka musik atau nonton TV, maka tak ada salahnya si anak menikmati makanannya sembari mendengarkan musik atau nonton TV. ''Kalau perlu, hadirkan anak seusia anak Anda untuk menemaninya makan. Biasanya, jika si teman makan dengan lahap, anak Anda pun akan mengikuti apa yang dilakukan temannya.''
* Usahakan agar orangtua dan anak bisa makan bersama semeja makan. Dengan cara ini, si anak akan melihat lalu mengikuti apa yang dilakukan orangtuanya di meja makan. Dan bagi orangtua, hal ini juga bisa dijadikan kesempatan untuk mengajarkan cara makan yang baik.
* Perhatikan pemberian susu dan makanan selingan. Untuk balita, pemberian susu cukup dua gelas sehari. Begitu pun makanan selingan, jangan berlebihan.
* Khusus untuk ibu bekerja, disarankan untuk selalu mempersiapkan dan mengawasi apa yang diberikan untuk si balita, termasuk jenis bahan dan jumlahnya. Tulis pula urutan makanan yang mesti diberikan pada si kecil di tempat yang 'strategis' dan gampang diingat oleh pengasuh, misalnya di pintu lemari es. Jangan lupa juga untuk selalu memantau perkembangan makanan balita Anda. Seandainya tidak mau makan, lekas beri petunjuk pada pengasuh untuk mengganti makanan yang lain. ''Timbang berat badan anak pada waktu-waktu tertentu untuk meyakinkan bahwa makannya dikonsumsi dengan baik.''