Senin 20 Aug 2012 07:44 WIB

Agar Masa Depan Anak Cerah, Jangan Remehkan Hal Ini (2)

Rep: Rosita Budi/ Red: Endah Hapsari
Anak-anak dengan makanan sehat (Ilustrasi)
Anak-anak dengan makanan sehat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Semua orang tua pasti mendambakan anak yang sehat dan cerdas, yaitu yang bisa merespons, menjawab, atau mengatasi masalah yang dihadapi dengan baik. Untuk meraihnya, diperlukan status gizi dan kesehatan yang baik, serta mendapatkan stimulasi dan pendidikan yang tepat. Asupan yang kurang tepat bisa memberikan pengaruh yang kurang baik saat dewasa nanti. Misalnya stamina yang lemah dan tingkat kecerdasan yang kurang maksimal. 

Menurut dokter spesialis anak dari RS Pluit, dr Vimaladewi Lukito SpA, nutrisi yang dibutuhkan oleh anak pada dasarnya memiliki prinsip yang sama dengan orang dewasa. Setiap orang membutuhkan tipe nutrient yang sama seperti vitamin, mineral, karbohidrat, protein, dan lemak. “Pembedanya adalah jumlah dari nu trisi secara spesifik dan komponennya berdasarkan umur,” katanya.

Anak-anak yang memiliki ukuran lambung lebih kecil, tutur Vimaladewi, membutuhkan makanan dalam jumlah yang lebih sedikit namun lebih sering dibandingkan dengan orang dewasa. Sebaliknya, anak-anak juga membutuhkan beberapa asupan yang lebih banyak daripada orang dewasa.

Contohnya, anak yang berusia di bawah lima tahun membutuhkan asupan lemak yang lebih banyak. Asupan lemak yang baik berasal dari daging, minyak ikan, minyak tumbuhan, dan susu. “Bahan makanan tersebut lebih baik dibandingkan dengan makanan yang mengandung lemak tinggi namun rendah vitamin dan mineral seperti biskuit, permen atau cokelat,” paparnya.

Suplemen atau vitamin tambahan, menurutnya, boleh saja diberikan pada anakanak. Saat memberikannya, pas– ti kan bayi tersebut sudah mulai makan makanan yang padat. Bayi juga dianjurkan untuk diberi suplemen zat besi.

Anak-anak, imbuh Vimaladewi, juga perlu dikenalkan beragam makanan, dengan berbagai rasa, tekstur, bentuk, kandungan, dan warnanya. Dengan demikian, saraf dan otak anak akan mengingat semua ragam makanan tersebut, dan tidak hanya tahu satu jenis ragam makanan saja. “Kalau tidak dikenalkan berbagai ragam makanan, anak bisa menjadi picky eater atau hanya mau makan makanan tertentu saja. Ini sangat tidak baik untuk tubuh sang anak, karena asupan gizinya menjadi kurang pas. Salah satu zat kurang, dan zat lain terlalu banyak sehingga tidak seimbang,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement