Jumat 27 Jul 2012 08:27 WIB

Melatih Anak Puasa, Begini Jurus yang Pas (1)

Rep: Nina Chairani/ Red: Endah Hapsari
Melatih anak puasa/ilustrasi
Foto: republika
Melatih anak puasa/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang anak memang tak wajib puasa. Tapi, pengertian puasa perlu diperkenalkan pada anak sejak dini. Bukan cuma diberi pengertian, anak juga perlu dilatih agar tidak mengalami kesulitan bila kelak dewasa. Berapa usia yang tepat untuk memperkenalkan konsep puasa?

Tokoh pendidikan anak Nibras OR Salim mengatakan sedini mungkin anak perlu diajari puasa. ''Bisa dimulai meski anak masih nol tahun,'' ujarnya. Ditegaskannya, Ramadhan merupakan saat tepat untuk mengajarkan puasa. Orang tua hanya perlu bicara, biar anak mendengarkan. Semakin besar usia anak, komunikasi pun makin mudah.

Pada tiga tahun anak sudah bisa diajak komunikasi. Kepada mereka bisa diperkenalkan konsep puasa yang sesungguhnya. Malam hari sebelum puasa, si ibu harus membicarakan apa yang akan dilakukan besok. ''Katakan bahwa kita besok puasa. Dan selama puasa tak boleh makan, minum dan berbohong dan tak boleh berantem. Ingatkan juga bahwa untuk persiapan puasa ada yang namanya makan sahur. 'Kamu boleh ikut makan sahur'.''

Begitupun saat berbuka. Balita perlu dilibatkan saat mempersiapkan makanan berbuka. ''Jangan justru disingkirkan untuk mendahulukan orang dewasa berbuka. Katakan saja bahwa saat itu kita sedang berbuka dan meminta anak duduk baik-baik.

Sedang kepada balita yang berusia tiga tahun, sudah bisa dilatih untuk menahan keinginan makan dan minum di siang hari. Untuk pertama bisa dilakukan dengan interval waktu. Misalnya hanya boleh minum tiap dua jam. Saat memberi makanan dan minuman si ibu hendaknya mengatakan bahwa si anak sedang berbuka. ''Jangan lupa bacakan doa berbuka puasa.'' Setelah itu, si anak diingatkan untuk puasa lagi.

''Orang tua tak perlu khawatir anaknya jatuh sakit karena puasa,'' katanya beberapa waktu lalu. Puasa itu perintah Allah. Dan semua perintah Allah tak ada yang menimbulkan mudharat. Termasuk puasa bagi anak. Dengan proses perkenalan, anak akan tahu bahwa puasa berbeda dari hari biasa. Mereka akan kenal juga ada makanan manis yang dimakan pertama kali saat berbuka. Setelah disambung salat Maghrib baru ada makan besar. ''Ajak juga mereka ke masjid untuk mengenal salat tarawih.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement