Sabtu 14 Jul 2012 01:15 WIB

Kuliner ala Tuscany, Melongok dari Dapur Kampung Galileo Galilei

Rep: nora azizah/ Red: M Irwan Ariefyanto
tuscany
Foto: yogaretreatsinternational.com
tuscany

REPUBLIKA.CO.ID,Bangsa Italia memiliki ragam makanan khas yang terkenal di seluruh dunia. Makanan tersebut tercipta dari resep tradisional yang beredar turun- temurun. Satu daerah yang memiliki tradisi kuliner yang menarik adalah Tuscany. Wilayah Tuscany ditempati sekitar tiga juta jiwa. Beberapa warganya sangat terkenal, seperti Dante, Botticeli, Leonardo Da Vinci, hingga Galileo Galilei.

Terletak di tepi laut tak membuat kuliner Tuscany menonjol hanya pada olahan lautnya. Selain memiliki menu unggulan dari seafood, kuliner Tuscany menyukai pula olahan dari daging sapi serta sayursayuran.

Keragaman kuliner Tuscany pun tersaji khusus di Restoran Scusa di Hotel Inter- Continental Jakarta MidPlaza sepanjang bulan ini hingga akhir Agustus. Executive Chef Scusa, Gary Palm, mengatakan, kuliner Tuscany mencakup makanan laut hingga darat, termasuk beragam keju. Bahkan, keju terbaik Italia datang dari Tuscany.

Gary tidak berlebihan. Tuscany setidaknya memiliki lima jenis keju yang begitu termasyhur. Keju-keju tersebut, yaitu pecorino, raviggiolo, caprino, ricotta, dan cacciotta. Semua keju adalah hasil olahan dari susu domba, kambing, atau sapi terbaik yang diternakkan di daratan Tuscany.

Keju pun berpadu dengan terung sebagai makanan pembuka. Namanya ‘rolls melanzane al forno e formaggi talaggio tonnato luce’ atau terung gulung yang bertabur keju talaggio. Gurih keju begitu te rasa dalam hidangan ini, melebur ber sama cita rasa terung. Keju talaggio diolah dari susu sapi yang telah mengalami proses pasteurisasi selama 40 hari. Teksturnya lembut dan memiliki aroma yang kuat.

Keju juga sangat cocok dimakan bersama labu parang. Di Tuscany, labu dan keju diolah dalam bentuk gnocchi atau semacam pangsit, tapi dengan kulit yang lebih tebal karena diracik dari tepung gandum semolina. Gary menggunakan keju pecorino untuk gnocchi ini. Ia menjelaskan, keju pecorino yang berwarna kuning pucat ini dibuat dari domba penghasil keju yang berusia sekurangnya 60 hari. Domba kecil ini sengaja dilepas di padang rumput yang telah dipilih agar dapat menghasilkan susu terbaik.

Hidangan dengan nama Italia ‘zucca e semolino gnocchi di formaggio pecorino e salvia salsa di burro’ itu merupakan resep tradisional keluarga di Tuscany. Gary mengatakan, makanan asal Tuscany sebagian besar membutuhkan keju sebagai ciri khas. Bagi orang Indonesia, rasa keju Tuscany yang asli mungkin terlalu kuat. “Di Scusa, kami menyesuaikan rasa makanan agar lebih sesuai dengan lidah pengunjung,” jelasnya.

Selain keju, Tuscany memiliki hasil laut yang melimpah. Salah satu menu yang populer dijadikan pembuka adalah salad dari cumi balita yang dikukus. Ikan sea bass juga menjadi andalan hasil laut Tuscany. Ikan ini tersaji sebagai hidangan utama bersama tumisan kubis merah, sayur broccolini, sun dried tomato atau tomat yang dikeringkan di bawah sinar matahari, dan perasan lemon.

Bahan-bahan untuk membuat menu ala Tuscany memang dikirim langsung dari Italia. Namun, selalu ada bahan pengganti di dalam negeri bila tertarik membuat sendiri masakan Tuscany. Ikan sea bass bisa diganti dengan kakap putih. Sayuran broccolini, yang mirip dengan brokoli, tapi lebih ramping dan tidak terlalu rimbun, bisa diganti dengan brokoli yang tumbuh di dalam negeri. Kalau memang ingin memasak kuliner Tuscany, bereksplorasi mutlak dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement