REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bimbo mendapat inspirasi dari beragam sumber seperti media massa, sedangkan tema lingkungan dan kritik sosial dengan mudah mereka garap. Namun, tema cinta ternyata diakui mereka sebagai tema paling menantang.
"Susah bikin lagu tema cinta karena getaran sudah tidak ada," canda Sam disambut derai tawa pengunjung peluncuran album religi terbaru Bimbo & Friends, "Warisan".
Grup musik Bimbo yang sudah mewarnai dunia musik Indonesia dengan beragam genre sudah mempersiapkan lagu-lagu pop baru.
"Kalau masih ada umur, lagu-lagu pop Bimbo sudah siap dikeluarkan," kata Sam.
Menjelang bulan Ramadan, Bimbo mengeluarkan album baru berisi aransemen ulang lagu religi mereka yang sebelumnya sudah dipopulerkan.
Untuk membawa angin segar, Bimbo berkolaborasi dengan musisi muda Indah Dewi Pertiwi dan Waktu Band.
Bimbo juga terkenal dengan lagu-lagu balada berlirik puitis seperti "Melati dari Jayagiri". Tiga lelaki bersaudara itu mengaku tertarik juga membuat versi baru dari lagu-lagu Bimbo selain dari genre religi.
"Anak-anak kami juga belum tentu sudah pernah mendengar lagu Bimbo, apalagi cucu kami. Kalau lagu lama kami dikeluarkan lagi, akan diaransemen agar pas dengan telinga anak muda," jelas Acil.
Pada album terbaru Bimbo, anak dan cucu para anggota banda turut berpartisipasi. Rhazes Ibrahim, cucu Sam misalnya, ikut menyanyikan "Assalamu'alaikum", sedangkan aransemen musik dan gitaris dikerjakan anak-anak personil Bimbo.
Bimbo berharap anak cucu mereka turut serta pada album berikutnya, tapi mereka pantang memaksa anak-anaknya untuk meneruskan jejaknya di jalur musik.
"Saat mengasuh anak, yang penting saya mengajarkan agama, musik, dan olahraga. Mau bagaiman ke depannya, terserah mereka," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
