REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING---Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan layanan imigrasi di pesawat untuk rute penerbangan Jakarta-Shanghai.
"Kami tengah siapkan, dan petugas imigrasi yang akan melayani 'visa on board' dalam penerbangan Jakarta-Shanghai juga di tengah menjalani pelatihan," katanya di Beijing, Senin.
Ditemui di sela-sela pertemuan tahunan ke-68 Asosiasi Angkutan Penerbangan Sipil (IATA), ia mengatakan layanan "immigration on board" merupakan salah satu upaya Garuda Indonesia untuk meningkatkan arus kunjungan wisatawan Shanghai ke Indonesia.
Emirsyah mengatakan Cina merupakan salah satu pasar wisatawan yang cukup besar sehingga perlu dikelola dengan serius antara lain melalui layanan penerbangan yang akan diberikan Garuda.
"Apalagi Garuda sudah sepakat untuk mendukung target satu juta wisatawan Cina ke Indonesia pada 2013," katanya.
Emirsyah menggambarkan saat ini jumlah wisatawan Cina yang berkunjung ke Indonesia belum sama besar dengan jumlah turis Indonesia ke Negeri Tirai Bambu.
"Dari sekitar 50 juta turis Cina yang melakukan perjalanan wisata ke mancanegara mungkin hanya 1,5 juta yang pergi ke Indonesia. Nah ini kan perlu terus digarapkan untuk ditingkatkan antara lain dengan pelayanan imigrasi selama dalam penerbangan Indonesia-Cina seperti ke Shanghai," katanya.
Layanan "visa on board" sebelumnya telah diberlakukan Maskapai Garuda Indonesia untuk rute Tokyo-Jakarta, Tokyo-Denpasar, Osaka-Jakarta, Dubai-Jakarta, dan Seoul-Jakarta.
Manajer Garuda Beijing, Asa Perkasa mengatakan, pemberlakukan "visa on board" untuk rute Jakarta-Shanghai akan ditargetkan akhir tahun 2012 ini. "Untuk Cina kita mulai dengan Shanghai karena rute tersebut sudah 'daily flight', mengggunakan armada Airbus, serta 'load factor' yang bagus," katanya.
Berdasar data Garuda, jumlah penumpang dari Shanghai ke Jakarta pada 2011 tercatat 180 ribu orang atau sekitar 36 persen dari jumlah penumpang Cina ke Jakarta.