REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak sedikit orang tua yang membatasi bahkan melarang balitanya bermain, padahal menurut seorang psikolog, balita yang dalam memasuki periode emas sebaiknya jangan dipaksa untuk berhenti melakukan yang ia inginkan. Hal itu diungkapkan psikolog anak, Dra Ratih Andjayani Ibrahim, MM.
Selain itu, kata Ratih, memaksa anak belajar seperti anak sekolah justru keliru. "Orang tua sebaiknya tidak melarang anaknya yang berada dalam periode usia emas, untuk bermain dan memaksa mereka belajar secara stuktural," ujar Ratih .
Menurut Ratih, pada periode usia emas, anak belum mampu untuk belajar secara lebih terstruktur. Bermain adalah salah satu cara belajar yang menyenangkan untuk anak. "Pada periode usia emas antara satu hingga lima tahun, anak akan lebih mudah mengerti instruksi dan belajar melalui pola permainan," kata dia.
Dijelaskannya, bermain akan memudahkan stimulasi sensor motorik, afeksi, serta kognitif. "Permainan yang dimaksud bukan melulu permainan dengan alat teknologi ya, tapi bentuk permainan konvensional yang pastinya dapat melatih aspek sosial dan individual anak," ujar Ratih seraya menambahkan bermain adalah hak asasi anak yang harus terpenuhi.