Selasa 05 Jun 2012 09:04 WIB

Lho, Si Balita Jadi 'Bayi' Lagi, Bagaimana Ini?

Rep: Nina Chairani/ Red: Endah Hapsari
Anak marah
Foto: givinglifeonline.com
Anak marah

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak anak tak sabar melewati masa bayi. Mereka ingin menyamai kakaknya, mencoba bermain dengan mainan untuk anak yang lebih besar, dan menyangkal dengan keras. "Aku bukan bayi lagi!" Karena itu, Anda mungkin terkejut ketika si kecil tiba-tiba kembali bertingkah seperti bayi: ngambek, minta digendong, dan terus menempel pada Anda. "Anak-anak pada tahap ini cepat menjadi independen, tapi tetap butuh merasa dekat dengan orang tuanya,"kata Andrew Wenger, PhD, Profesor psikologi di University of Miami. Perilakunya mungkin membuat anda pusing tapi sebenarnya cukup mudah memahami gejolak emosi si kecil dan cara menanganinya

Apa pemicunya? Transisi apa pun mulai dari masuk TK, pindah rumah, ganti pengasuh, bisa mengganggu kemampuan anak mengendalikan diri dan membuatnya cemas. "Batita belum bisa menyampaikan apa yang dirasakan dan alasannya,"kata Tracy Pipes,spesialis anak di Children's Medical Center di Dallas."Selain itu, dia belum mengembangkan kemampuannya mengatasi masalah. "Maka, strateginya adalah kembali ke benda-benda yang menimbulkan rasa nyaman, seperti selimut atau empeng.

Kadang tidak ada hal spesial yang mendorong batita untuk bertingkah seperti bayi. Secara sederhana, batita bisa bertingkah demikian hanya karena menghadapi kenyataan bahwa ia sedang tumbuh. Ia juga senang dengan semua pengetahuan dan kemampuan barunya. Dia sisi lain, kepaikannya menandakan bahwa kemampuan kognitif anak menjadi lebih baik. "Imajinasi anak berkembang seiring dengan pertumbuhan,"kata Dr Wenger. "Itulah sebabnya mengapa anak yang biasanya tenang dengan pengasuhnya kembali menggelantung di kaki Anda saat hendak ditinggal pergi. Dia sudah bisa menebak, apa jadinya jika berpisah dengan Anda.

Berikut adalah tips untuk mengatasi anak yang mulai bertingkah serupa:

Pahami perasaannya

Begitu Anda menemukan penyebab si kecil bertingkah seperti bayi, biarkan dia tahu bahwa Anda memahami perasaannya. Misalnya,katakan,"Mama ngerti kok, kenapa kamu takut masuk TK."

Izinkan

Biarkan anak berperilaku seperti bayi selama beberapa menit dalam sehari. "Anak-anak mencari cara untuk menyakinkan diri bahwa Anda akan tetap peduli meski mereka telah tumbuh besar," kata Karen Ratiff-Schaub M.D, dokter anak di Columbus Children's Hospital, Ohio.

Beri perhatian lebih

Jika dia selalu naik ke atas pangkuan lalu memaksa Anda untuk bermain dengannya, berikan perhatian seperti yang dia inginkan. Ini penting,khususnya saat dia cemburu dengan adiknya. Batita perlu tahu bahwa dia masih punya kesempatan untuk berduaan saja dengan Anda.

Jangan mengkritisi

Mengingat  perilaku anak hanya untuk menarik perhatian, maka jika Anda,  marah si kecil justru akan bertingkah lebih parah. "Menghukum anak karena bertingkah seperti bayi hanya akan membuatnya lebih stres dan dia akan semakin kekanakan,"kata Dr. Ratliff Schaub.Lebih baik tawarkan semacam insentif jika dia bisa bersikap wajar. Misalnya,"Mama akan bacakan dongeng setelah makan malam kalau kamu bisa makan sendiri."Lalu, pujilah dia jika berhasil melakukannya.

Puji dia jika bisa bersikap layaknya kakak

Dia tidak akan tertarik untuk bertingkah seperti bayi bila diingatkan bahwa di usianya seperti sekarang ada banyak hal menyenangkan yang bisa dilakukan. Seandainya batita Anda bertingkah seperti bayi karena cemburu kepada adiknya, beri dia tanggung jawab. Biarkan dia membantu anda memegangi handuk saat Anda memandikan si adik. Janga lupa memuji tindakannya yang sangat menolong. Dia akan merasakan diperhatikan tapi secara positif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement