Kamis 31 May 2012 12:20 WIB

Si Kecil Suka Ngempeng? Ini Solusinya

Rep: desy susilawati/ Red: Heri Ruslan
Empeng (ilustrasi)
Foto: multiply.com
Empeng (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Mengempeng memang dapat membuat anak menjadi tenang.

Ada rasa nyaman yang diperolehnya sesaat setelah jempol ataupun empeng terkulum. Apalagi, kenikmatan mengempeng sudah dirasakannya sejak ia masih di dalam kandungan.

Kendati demikian, WHO tidak merekomendasikan empeng atau dot untuk bayi yang masih menyusu pada bundanya. Penggunaan empeng berpotensi membuat bayi meng alami masalah menyusu. “Bayi akan lebih senang mengempeng ketimbang menyusu langsung dari ibunya,” kata konselor laktasi, dr Asti Praborini SpA, IBCLC.

Bayi sesungguhnya tak butuh terlalu sering mengempeng. Desakan untuk mengempeng paling sering terjadi di masa ‘kritis’. Biasanya, keinginan itu muncul ketika anak bosan, letih, atau sulit memulai tidur.

Lalu, bagaimana dengan bayi yang telanjur terbiasa mengempeng? Untuk anak usia dua tahun, orang tua cukup mengajak anandanya mengobrol. Jelaskan dampak yang mungkin terjadi padanya jika terus mengempeng.

“Anak dua tahun sudah mampu memahami sebab dan akibat,” tutur Asti. Ananda membalas penjelasan bunda dengan jeritan? Tak perlu gusar. Biarkan ia melampiaskan emosinya. “Nanti juga lupa sendiri,” celetuk dokter spesialis anak ini.

Meski begitu, bukan berarti orang tua terbebas dari kewajiban memberikan rasa nyaman pada anaknya. Ayah dan bunda justru harus mencari alternatif lain. “Tenangkan anak sesuai dengan kebutuhannya, seperti dengan memberikan belaian, membacakan buku cerita, atau mengalihkannya ke aktivitas lain yang mengasyikkan,” saran Asti.

Lamanya masa adaptasi lepas empeng beragam pada setiap anak. Tentunya, peran pengasuh sangat besar dalam kelancarannya. “Jangan membuat anak menjadi bergantung dengan empeng,” saran Asti

Ketika mengempeng menjadi suatu kebiasaan jangka panjang, susunan gigi atas anak bisa jadi menonjol. Cekung pipinya selagi mengempeng membuat rongga mulut menyempit. Rahang pun terlalu sempit untuk ditumbuhi gigi. Akibatnya, anak akan membutuhkan kawat gigi untuk me ratakan gigi tonggosnya.

Saat empeng telah menjadi jurus terakhir untuk menenangkan bayi, pengasuh sebaiknya memperhatikan betul kebersihan empeng. Hindari memberikan pacifier yang sudah terjatuh. Ada risiko diare dari pemakaian empeng yang tidak bersih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement