REPUBLIKA.CO.ID,Inilah permata kebudayaan Muslim India. Ada kisah cinta yang agung yang terpancar dari megahnya Taj Mahal. Bangunan yang berdiri pada 1653 setelah 22 tahun dikerjakan merupakan wujud cinta Kaisar Mughal Shah Jahan kepada istrinya yang sudah meninggal. Keagungan Taj Mahal tidak berhenti hanya pada bangunan yang berisi makam permaisuri Shah Jahan. Di sebelah barat berdiri bangun an megah dari batu pasir berwarna merah. Inilah permata kebudayaan Muslim India, Masjid Taj Mahal.
Masjid Taj Mahal melengkapi kemegahan kompleks Taj Mahal. Di sisi timur terdapat pula bangunan yang menyerupai masjid ini, yakni sebuah penginapan bagi tamu kaisar. Kedua bangunan tersebut memberi keseimbangan secara arsitektural bagi kompleks Taj Mahal.
Keberadaan masjid ini membuat kawasan wisata Taj Mahal tutup setiap Jumat. Sebab, shalat jumat merupakan agenda rutin masjid yang memiliki tiga kubah besar berlapis marmer putih. Desain Masjid Taj Mahal cukup mirip dengan masjid lain yang dibangun Shah Jahan, terutama Masjid Jahan Numa atau Masjid Jama di Delhi.
Pesona batu merah terlihat di hampir seluruh interior masjid. Lantainya pun merah dengan bentuk menyerupai sajadah, tepatnya berukuran 569 sajadah. Kaligrafi yang mengagungkan nama Allah terukir di dalam masjid. Masjid Taj Mahal dan peng inapan tamu kaisar memang sangat mirip. Hal yang membedakan hanya mihrab serta mimbar yang tentunya tidak ada pada bangunan bagi tamu kaisar.
Arsitek masjid memi kirkan pula kenyamanan bagi tamu Allah yang hendak beribadah. Di dalam dinding masjid terdapat saluran air yang berfungsi sebagai pendingin. Saluran itu kini sudah tidak difungsikan lagi.
Kompleks Taj Mahal terbuka untuk umum setiap hari, kecuali Jumat, dari matahari terbit hingga matahari terbenam. Untuk masuk, pengunjung harus membayar tiket. Taj Mahal buka kembali pada malam hari, sejak pukul 20.30 sampai 00.30. Tiket untuk turis asing adalah 750 rupee India atau kurang lebih 14 dolar AS.
Benteng Agra
Kemegahan Taj Mahal kadang menyapu bangunan yang satu ini. Benteng Agra terletak bersebelahan dengan kompleks Taj Mahal. Ceritanya, benteng ini dibangun oleh kaisar yang paling disegani, Kaisar Akbar sang pendiri Mughal, pada 1565. Ketika Kerajaan Inggris menduduki India, benteng bermenara ini pun dikuasai pasukan Inggris. Sampai sekarang sebagian besar Benteng Agra masuk dalam wilayah kepemilikan angkatan bersenjata India. Turis dilarang menyusuri bagian tersebut.
Turis dipersilakan masuk ke benteng melalui Gerbang Amar Singh, sementara Gerbang Delhi biasanya tertutup untuk publik. Setelah melewati gerbang, siapkan kamera. Bangunan dengan struktur menawan menanti pengunjungnya.
Bangunan pertama yang bisa dilihat adalah Diwan-e- Aam atau ruangan audiensi publik. Ruangan yang dipersembahkan untuk menjamu tamu negara juga ada di sini. Namanya Diwan-e-Khas. Tempat ini dibangun pada 1635. Di dalamnya terdapat dua singgasana. Singgasana putih terbuat dari marmer dan yang hitam dibuat dari batu. Kaisar Shah Jahan konon kerap duduk di singgasana putih untuk beristirahat, lalu menonton atraksi adu gajah di singgasana batu.
Dalam struktur utama benteng terdapat bangunan Khas Mahal, tempat kaisar beristirahat. Ruangan di Khas Mahal unik karena atapnya bolong, supaya angin bisa berembus kala musim panas. Menjaga agar kaisar tidak kepanasan. Ada pula ruangan ikan dengan air mancur, kolam, dan saluran air yang penuh ikan. Namanya Macchi Bhawan. Dahulu kala sang kaisar menghilangkan rasa bosannya dengan bersantai di sini. Benteng Agra terbuka bagi umum sejak pagi hingga petang. Untuk masuk turis asing dikenakan biaya 300 rupee India atau sekitar 5 dolar AS.