Ahad 01 Apr 2012 09:04 WIB

Sudah Besar Kok Masih Ngompol? Bagaimana Solusinya?

Agar anak tidak lagi ngompol, orangtua perlu melatihnya sejak dini/ilustrasi
Foto: lastheplace.com
Agar anak tidak lagi ngompol, orangtua perlu melatihnya sejak dini/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Jika sudah besar masih mengompol, memang sudah saatnya untuk lebih waspada. Menurut psikolog anak, Elly Risman Musa, ada banyak faktor yang menyebabkan mengompol di usia anak tak lagi bayi.

Jika memungkinkan sebaiknya anak dibawa ke dokter spesialis anak untuk memastikan apakah ada penyebab biologis seperti kelainan pada kandung kemihnya. ''Jika tidak ada permasalahan dengan kontrol air seni kemungkinann penyebabnya adalah masalah psikologis,'' ujar Elly. 

Secara bertahap anak seharusnya diajar untuk mengontrol buang air kecil dan besarnya sejak usia satu tahun. Dengan pelatihan yang terus-menerus dan kesabaran anak diharapkan dapat memberi tahu pada ibu atau pengasuh kapan ia akan ke kamar mandi. 

Namun, jika pada usia dua tahun anak belum dapat melakukannya, orang tua terus mengupayakannya sampai anak berusia lima tahun sehingga pada saat ia masuk TK ia sudah dapat pergi ke toilet sendiri. Anak akan dapat memiliki kemampuan seperti ini jika dalam interaksi antara orang tua anak, orang tua konsisten dan tega melakukannya. Jangan dengan alasan anak masih kecil orang tua tidak pernah memulai sampai akhirnya tanpa terasa anak dipakaikan diapers sampai anak masuk TK. 

Biasanya dengan gaya pengasuhan yang tidak konsisten dan serbaboleh anak tidak memiliki keterampilan hidup di antaranya keterampilan mengurus diri sendiri ketika ia memasuki usia sekolah. Anak malas bangun dan pergi ke kamar mandi pada saat malam hari ia ingin buang air kecil (BAK). 

Banyak makan dan banyak minum, papar Elly, dapat menyebabkan kantung kemih anak penuh dan muncul dorongan ingin BAK pada saat malam hari. Namun, karena anak merasa tidak ada konsekuensi yang ia terima pada saat ngompol --misalnya ia diharuskan membersihkan tempat tidur dan mencuci alas tidur-- ia melakukannya kembali. 

''Yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah memberi pengetahuan pada anak agar berusaha bangun pada saat terasa ingin pipis,'' ungkap Elly. Jika ia takut karena saat ini anak dibanjiri dengan tayangan tayangan mistik, anak boleh membangunkan orang tua. Orang tua juga perlu mengatur asupan makanan anak agar ia tidak mengalami kegemukan. 

Orang tua harus membuat kesepakatan dengan anak. Jika ia ngompol ia harus mengangkat alas tempat tidur ke kamar mandi dan membersihkannya sendiri. Pada saat anak tidak ngompol orang tua harus memberi penguatan dengan memberi pujian dan memberi hadiah berupa acungan jempol atau kecupan di kening.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement