Senin 30 Apr 2012 16:03 WIB

Menggabungkan Dua Keluarga, Bagaimana Caranya?

Pernikahan (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Pernikahan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi mereka yang berniat menikah lagi setelah mengalami kegagalan pernikahan sebelumnya atau ditinggal oleh pasangan yang meninggal dunia, tentu bukan hal yang mudah memulai lagi babak hidup yang baru. Apalagi, jika kedua pasangan itu sudah memiliki keturunan masing-masing.

Hubungan keduanya boleh saja lebih rumit karena kehadiran anak dari masing-masing suami istri. Namun, bukan berarti segalanya tidak dapat dilakukan. 

Menurut psikolog anak, Elly Risman Musa, yang penting untuk disadari adalah bahwa hidup merupakan pilihan-pilihan. Setiap pilihan memiliki konsekuensi. Menikah dan mengasuh anak yang sudah besar dari suami atau istri membutuhkan kesiapan mental. Sebab, ketika kita bertemu dengan pasangan setelah kepribadiannya terbentuk. Agar hubungan ibu dan bapak serta anak kandung dan tiri berjalan baik, Elly memaparkan beberapa langkah berikut dapat dilakukan.

Persiapkan mental anak kandung

Beri penjelasan tentang rencana pernikahan sang ibu atau ayah. Anak perlu dipersiapkan mengenai siapa ayah baru mereka dan siapa calon saudara baru mereka. Dengan demikian anak-anak sudah bisa mengantisipasi pertemuan dan interaksi dengan kehidupan sebagai suatu keluarga baru.

 

Pendekatan tepat untuk anak tiri

Dia mungkin tidak setuju dengan pernikahan ayahnya, mungkin ada penolakan atau permusuhan. Cobalah pahami kondisi ini. Terima perasaannya dan tunjukkan rasa sayang calon orang tua dengan tulus. Hal ini membutuhkan waktu.

 

Lakukan perlahan

Jika ibu sudah mempunyai pola asuh yang khusus pada anak sendiri seperti disiplin belajar, mandiri, dan tanggung jawab, kita tidak dapat langsung menerapkan pada anak kandung pasangan. Bisa jadi pada selama ini dia dididik dengan materi oleh orangtuanya dan tidak terbiasa hidup mandiri dan tertib. Jika pendisiplinan langsung diterapkan hal ini akan membentuk persepsi tentang ibu tiri yang jahat. Oleh karena itu secara perlahan lakukan sosialisasi pada dia dengan pola asuh yang bisa Anda terapkan pada anak di rumah.

Terus lakukan pendekatan

Anak mungkin protes karena saudaranya dapat hak istimewa. Lakukan pendekatan pada mereka bahwa saudaranya membutuhkan waktu untuk dapat mengerjakan keterampilan seperti yang mereka miliki.

 

Suasana hangat

Ciptakan suasana atau kegiatan yang akan mendekatkan kedua belah pihak. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement