REPUBLIKA.CO.ID, Sekitar 26 tahun lalu, dunia dikejutkan dengan meledaknya reaktor nuklir di Chernobyl, Ukraina. Ledakan yang ditimbulkan berkekuatan 400 kali lebih besar dari ledakan bom atom di Hiroshima, Jepang.

Tidak heran efek ledakan reaktor nuklir di Chernobyl dirasakan sampai wilayah Inggris dan sebagian besar kawasan Eropa Utara. Peristiwa meledaknya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir tersebut masih dirasakan dampaknya sampai sekarang, salah satunya adalah penyakit kanker yang disebabkan oleh radiasi.

Ledakan reaktor nuklir Chernobyl dikenang sebagai tragedi yang mendalam. Ratusan ribu penduduk terpaksa dievakuasi karena kota tersebut hancur dan tidak dapat dihuni lagi sehingga menjadi kota mati. Saat ini sekitar radius 48 km dari pusat ledakan reaktor masih dinyatakan sebagai zona eksklusif yang terkontaminasi sehingga dikosongkan dan ditutup untuk umum.

Walaupun saat ini situasi kota tersebut sangat mencekam karena telah menjadi kota mati, rupanya animo wisatawan melakukan kunjungan ke lokasi bekas tragedi nuklir tersebut sangat besar. Hal inilah yang mendorong pemerintah Ukraina untuk mengembangkan sebagian kawasan Chernobyl menjadi area wisata untuk mengenang tragedi nuklir tersebut.

Para ahli mengembangkan rute yang aman secara medis untuk tujuan wisata di kawasan bencana tersebut, kata Juru bicara Kementrian Keadaan Darurat Ukraina, Yulia Yershova. 

Berminat berwisata ke sana?

Ikuti Whatsapp Channel Republika