Selasa 17 Apr 2012 03:04 WIB

Diguncang Gempa Aceh, Kapal Pesiar Asing Tetap Berdatangan

Kapal pesiar mewah, Queen Mary II.
Foto: e-forwards.com
Kapal pesiar mewah, Queen Mary II.

REPUBLIKA.CO.ID, Kendati diguncang gempa, wisatawan asing tidak terpengaruh isu pasca gempa yang melanda Sumatra seperti adanya tsunami. Wisatawan mendapat informasi tentang situasi pasca gempa secara jelas dan pasti dari pihak terkait. 

Terlebih, sebelumnya masyarakat dan pemerintah Indonesia juga sudah memiliki pengalaman menghadapi gempa termasuk kemungkinan munculnya tsunami. Kecepatan informasi, koordinasi, dan penanganan di lapangan antar pihak terkait telah memberi rasa aman bagi wisatawan sehingga mereka tetap berhasrat untuk berwisata ke Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, mengutarakan meski musibah gempa menimbulkan trauma warga tetapi secara umum tidak mengganggu sektor pariwisata Tanah Air. Hingga saat ini pun belum ada pembatalan kunjungan wisatawan asing seperti kapal pesiar (cruise) yang akan berwisata ke Indonesia.

Seperti diketahui industri kapal pesiar ke Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan yang menggembirakan. Indonesia dipandang potensial menjadi destinasi pariwisata yang menarik bagi  kapal pesiar setelah China dan Korea. Menparekraf Mari Elka Pangestu optimistis kunjungan kapal pesiar ke Indonesia akan meningkat ke depannya.

Hingga tahun 2016 nanti ditargetkan 500 ribu kunjungan penumpang melalui kapal pesiar (cruise). Periode Januari hingga April 2012 kedatangan untuk satu kapal pesiar berkapasitas sedang sekira 700 penumpang dan enam kapal pesiar kapasitas besar sekira .2000 orang. 

Saat ini Bali masih menjadi tujuan favorit penumpang kapal pesiar  sebesar 40 persen, diikuti Lombok sebesar 40 persen, Pulau Komodo sebesar 13 persen, Tanjung Mas sebesar 11 persen, dan tujuan lainnya di berbagai tempat di Nusantara sebesar 16 persen. 

Indonesia adalah negara bahari dengan sumber daya kelautan dan pariwisata yang amat besar sehingga penting untuk mempersiapkan pelabuhan dan destinasi agar selaras dengan kebutuhan dan permintaan pihak cruise operator. Oleh karena itu, persiapan pelabuhan yang akan dijadikan tempat bersandar kapal pesiar akan ditingkatkan infrastrukturnya menjadi prioritas penting. Saat ini ada 25 pelabuhan strategis yang dikunjungi kapal pesiar. Dari jumlah tersebut, diprioritaskan 10 pelabuhan, terutama didahului untuk Pelabuhan Benoa (Bali), Tanjung Mas (Semarang) dan Tanjung Perak (Surabaya).

Kehadiran kapal pesiar terutama wisatawan Eropa dan Amerika ke Indonesia dipandang memberi dampak ekonomi berantai. Hal itu mulai dari keuntungan penunjang transportasi di pelabuhan hingga atraksi dan tujuan wisata. Kunjungan wisatawan melalui kapal pesiar terutama berasal dari Eropa saat memasuki musim dingin.

 

sumber : indonesia travel
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement