REPUBLIKA.CO.ID, oleh: Wachidah Handasah (wartawan Republika)
Pulau Gulangyu merupakan salah satu obyek wisata di Cina yang menawarkan ketenangan dan udara segar. Tahukah Anda, di pulau mungil ini, sepeda, mobil, dan kendaraan bermotor lainnya adalah barang terlarang. Sehingga, penduduk Pulau Gulangyu yang jumlahnya 17.800 jiwa, mau tak mau mesti berjalan kaki ke mana pun di pulau ini. Kalau pun ada kendaraan yang terlihat di pulau ini, maka itu adalah kereta elektrik untuk turis.
Dengan 20 yuan, kita bisa melihat-lihat pulau ini dengan kendaraan tersebut. Tapi, sebagian besar wisatawan justru lebih suka berjalan kaki. ''Kapan lagi bisa berjalan-jalan sambil menghirup udara tanpa polusi kecuali di sini,'' kata seorang pelancong dari Indonesia. Jadi, siapa pun yang ingin berwisata ke pulau ini, disarankan tidak mengenakan sepatu yang berhak tinggi. Mengenakan sepatu sporty tanpa hak, tentu akan lebih nyaman. Apalagi untuk melihat beberapa bangunan bersejarah atau museum yang ada di pulau ini, Anda mesti melewati jalanan menanjak.
Selain keindahan alam dan udara segar, apalagi yang bisa dinikmati di Pulau Gulangyu? Masih banyak lagi. Salah satunya adalah denting merdu piano. ''Di sana ada museum piano,'' kata seorang pejabat dari kantor urusan luar negeri di kota Xiamen. Museum piano adalah salah satu tempat paling favorit bagi para turis yang mengunjungi pulau ini. Berada di Shuzhuang Park, museum ini adalah satu-satunya museum di Cina yang memamerkan piano-piano terkenal dari berbagai belahan dunia seperti Jerman, Prancis, Austria, dan Amerika Serikat. Dari sekitar 100 piano yang dipamerkan, beberapa di antaranya berusia lebih dari seabad.
Sejarah masing-masing piano itu akan dijelaskan oleh seorang pemandu yang khusus ditugaskan di museum ini. Malah, ia pun tak segan memamerkan kemahirannya memainkan tuts-tuts piano pada salah satu piano yang ada di sana.
Tak cuma dari museum itu. Apabila Anda berjalan-jalan di sana, telinga Anda akan cukup sering mendengar suara dentingan alat musik ini dari rumah-rumah penduduk. Asal tahu saja, di pulau kecil yang penduduknya tak sampai 20 ribu ini, terdapat sekitar 620 piano. Bisa dipahami bila tingkat kepemilikan piano di sini memang sangat tinggi. Dan rasanya, tak ada satu tempat pun di Cina, bahkan mungkin di muka bumi ini, yang tingkat kepemilikan pianonya melebihi Pulau Gulangyu. Di pulau ini, bila dihitung secara rata-rata, maka setiap lima rumah terdapat satu piano.
Banyaknya penduduk Gulangyu yang memiliki piano, ternyata mempengaruhi apresiasi dan ketertarikan mereka pada musik. Alhasil, cukup banyak musisi dan pianis Cina terkenal berasal dari pulau ini. Sebut saja misalnya Yin Chengzong, Xu Feiping, Wu Tianqiu, Xu Xing, dan Chen Zuohuang. Foto-foto musisi kelahiran Gulangyu ini terpampang di museum piano. Mungkin Anda bertanya, bagaimana ceritanya hingga Gulangyu menjadi 'dekat' dengan piano? Cerita itu ternyata berawal lebih dari seabad silam ketika para misionaris Kristen berdatangan ke pulau ini pada tahun 1840-an. Ketika itu, selain membawa injil, mereka juga membawa piano. Dalam setiap pelayanan atau aktivitas keagamaan yang mereka lakukan, alunan musik dari piano selalu hadir memeriahkan suasana.