Rabu 14 Mar 2012 09:07 WIB

Wajah Mirip Anak Bikin Konflik, Benar Nggak Ya?

Kasih ibu (ilustrasi)
Foto: Blogspot.com
Kasih ibu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Anak berwajah mirip dengan anak biasanya sering berkonflik. Benarkah begitu?

Di mata Elly Risman Musa, psikolog anak, dalam masyarakat kita memang ada mitos-mitos yang oleh sebagian orang dipercayai sebagai sumber suatu permasalahan seperti kemiripan wajah anak perempuan dengan ibunya akan menyebabkan konflik antara anak dan ibu atau ayah dan ibu.

Sebagai orang yang beriman, tentu kita tidak boleh memercayai hal-hal seperti itu. Agar mudah menemukan inti permasalahan yang terjadi, sebaiknya kita melakukan flash back ke masa-masa mengandung putri pertama. ''Apakah pada saat hamil kondisi emosional cukup stabil. Tidak ada permasalahan dengan suami, mertua, atau kondisi ekonomi,'' ujarnya.

Biasanya awal-awal pernikahan suami-istri sedang beradaptasi. Mungkin ada hal-hal yang tidak berkenan di hati orangtua sehingga mungkin saja ibu memendam kesedihan yang dalam ketika sedang hamil. Atau saat itu suami harus bertugas ke luar kota dalam beberapa waktu. Atau, setelah lahir, apakah Ibu memberi cukup ASI pada sang buah hati.

Proses penyusuan dan masa pemberian ASI yang cukup akan berdampak positif bagi perkembangan kepribadian anak. Nah, selanjutnya, Ibu ingat kembali apakah selama awal-awal perriode kehidupan anak, putri Ibu menerima perlakuan yang lembut dan kasih sayang.

Pola interaksi yang menyenangkan dan hangat antara anak dengan ibu atau ibu pengganti (misalnya: pengasuh) akan membentuk rasa percaya di dalam diri anak. Anak akan merasa bahwa ibu adalah sumber kehangatan, kebahagiaan, dan kasih sayang.  Dengan komunikasi yang baik, sel-sel saraf anak saling bersambung dan menghimpun semua rahasia dalam benaknya, yaitu ibuku adalah orang terbaik dan terkasih di dalam hidupku.  ''Akhirnya dengan pola asuh yang menanamkan kemandirian dan rasa percaya diri yang  tinggi, anak akan tumbuh menjadi anak yang manis, dan menjadi penyejuk mata dan tentu jiwa ibu dan ayahnya,'' papar Elly yang juga pendiri Yayasan Buah Hati.

Jadi, walaupun anak sangat mirip dengan ibu, tidak akan ada pertentangan di antara keduanya. ''Oleh karena itu, mulai sekarang, marilah kita membersihkan pikiran  kita dari mitos-mitos yang selama ini mengungkung jiwa kita hingga menghambat diri kita untuk berlaku kasih kepada buah hati kita.  Jika banyak hal-hal yang terlewat selama pengasuhan putri pertama ibu ini, bayarlah dengan memaafkan diri dan berjanji untuk bersabar  menghadapi semua tingkah lakunya.  Mudah-mudahan Allah memudahkan urusan kita semua,'' tutur Elly.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement