REPUBLIKA.CO.ID, Vonis kanker itu memang memaksa John menjalani berbagai kemoterapi yang bisa membuatnya mandul. Namun, sebelum pengobatan berlangsung, dia sempat membekukan sampel spermanya. Setelah dua dekade, barulah spermanya itu dipakai untuk membuahi sel telur istrinya.
''Kami sangat bahagia, dia adalah keajaiban dunia medis,'' ujar Powell didampingi sang istri Chenphen di Orpington, Kent, Inggris. ''Saya melihat Jasmine kecil dan merasakan dia adalah keajaiban. Saya belum yakin dia ada hingga akhirnya dia lahir dan saya melihat wajahnya. Sekarang, saya menggendongnya dan berpikir dia adalah bagian dari saya sejak 20 tahun lalu,'' ujarnya.
Kelahiran putri pasangan Powell pada 20 Februari lalu ini tampaknya lebih dari sekadar keajaiban. Itu karena biaya yang dibutuhkan untuk proses bayi tabung ini cukup besar. Terlebih, mereka hanya mampu untuk mendanai proses ini untuk satu kali saja. Mereka juga harus berjuang melawan waktu karena ada aturan ketat bahwa sperma Powell harus segera dihancurkan begitu dia mencapai usia 55 tahun.
Seorang petugas medis di Bridge Center London, tempat pasangan ini dirawat, yakin inilah rekor di Inggris untuk sperma berusia 20 tahun yang sukses dalam satu kali proses saja.