REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM---Pemerintah Provinsi Bali mulai fokus mendatangkan wisatawan berkualitas, atau tidak lagi mengutamakan jumlah kunjungan wisatawan karena angka kunjungan sudah dianggap tinggi untuk ukuran pulau yang luasnya tidak sampai satu persen dari luas Indonesia. "Kami tidak lagi mengutamakan kunjungan wisatawan dari aspek kuantitas saja, tetapi kualitas," kata Asisten II Setda Bali Ketut Wija.
Ia mengatakan, Pulau Bali hanya memiliki luas 0,20 persen dari total luas Indonesia, namun telah dihuni lebih dari 10 juta orang. Penduduk Bali terdata sebanyak empat juta orang, dan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke pulau wisata itu rata-rata mencapai 2,6 hingga 2,7 juta setiap tahun, serta lima sampai enam juta wisatawan domestik setiap tahun. "Ini masalah karena jumlah kunjungan wisatawan sudah lebih dari tujuh juta orang baik mancanegara maupun domestik. Tentu kebanyakan orang di Bali juga ada dampak yang kurang bagus, sehingga kami mulai fokus pada wisatawan berkualitas, jangan hanya wisatawan murah," ujarnya.
Wija mendefinisikan wisatawan berkualitas yakni wisatawan yang lama nginap di Bali relatif panjang, dan membawa uang yang banyak sehingga aktif berbelanja.
Menurut dia, orientasi wisatawan berkualitas itu didasarkan pada hasil kajian dan telaah Pemprov Bali, yang menyatakan bahwa sudah saatnya Bali fokus pada wisatawan berkualitas. "Sesuai hasil analisis, ke depan tidak mesti banyak wisatawan saja, tetapi juga berkualitas. Ukurannya, lama menginap relatif panjang dan punya banyak uang untuk belanja," ujarnya.
Dengan begitu, kata Wija, perekonomian Bali makin terdongkrak dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ia menyebut pertumbuhan ekonomi Bali sampai 2011 mencapai 6,54 persen, dan diprediksi mencapai 6,67 persen di 2012.