Ahad 19 Feb 2012 15:37 WIB

Musik Rock Indonesia di Tahun 70 an (II)

majalah aktuil
Foto: kpmi
majalah aktuil

REPUBLIKA.CO.ID, Mimpi anak-anak muda yang mengusung musik rock ini cuma satu. Mereka bisa go internasional. Dan mimpi ini bisa diraih, apabila musik mereka bisa diterima oleh industri musik internasional.

Modal mereka dikenal ke internasional cukup unik. Bayangkan saja, perangkat sound system dan kapasitas studio saat itu masih serba minim. Namun tekad dan semangat mereka membuat karya lagu bisa diacungi jempol.

Dengan hanya bermodalkan kualitas rekaman yang apa adanya, ternyata nama-nama anak muda ini mulai diperhitungkan. Mereka pun mencipta dan menulis lagu dengan lirik bahasa Inggris. Beberapa karya mereka memang kemudian dilirik oleh sejumlah radio di Australia maupun Inggris. Beberapa lagu mereka malah sempat bertengger di tangga lagu musik rock di BBC maupun ABC.  AKA,SAS, Rollies dan Silver Train mampu menorehkan sejarah, ketika  lagu-lagu mereka sempat masuk dalam jajaran Top Ten Radio Australia.

Selain dikenal, anak-anak muda ini juga mengalami lonjakan finansial yang cukup drastis. Pertunjukan mereka pun banyak digelar di beberapa kota di Indonesia. Nama mereka melejit. Uang mengalir dengan mudah.  

Memang saat itu tak bisa dipungkiri pertunjukan yang mulai marak di Tanah Air, menjadi salah satu cara menyebarkan jenis aliran musik yang oleh sebagian kalangan dinilai bising ini. Beberapa radio yang biasanya memutar musik keroncong, dangdut, mulai melirik segmen musik ini. Hasilnya memang luar biasa. Musik rock mulai digemari di Tanah Air. Beberapa majalah musik tumbuh dan berkembang seiring perkembangan musik yang cukup dahsyat di era 70 an. Selain Aktuil yang sudah eksis, beberapa majalah musik tumbuh seiring waktu.  Junior, Flamboyan, Varia Nada dan TOP, menjadi referensi beberapa majalah musik musiman. Anak muda zaman itu, tak bisa dibilang afdol kalau tidak membaca majalah-majalah tersebut.

Nama mulai dikenal, kehidupan para musisi rock pun semakin membaik. Namun kreatifitas mereka malah semakin menurun. Puncaknya menjelang akhir tahun 70 an, jenis musik rock mulai bergeser ke arah pop cengeng, ada apa gerangan?

Artikel ini ditulis MH Alfie Syahrine dari Komunitas Pecinta Musik Indonesia

sumber : KPMI
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement