REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA---Penerbangan bersubsidi ke wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, kembali dibuka. ''Saat ini penerbangan perdana dari Bandara Nunukan ke Kecamatan Krayan dibuka kembali,'' kata Kepala Sub Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Kabupaten Nunukan, Hasan Basri.
Hasan menambahkan, penerbangan perdana tersebut langsung diikuti Bupati Nunukan, Basri, bersama rombongan dari Dinas Perhubungan dan Kominfo.
Penerbangan ke wilayah perbatasan itu, kata Hasan, sempat berhenti selama satu bulan akibat proses lelang."Tender lelang penerbangan bersubsidi itu kembali dimenangkan oleh pihak Susi Air. Jadi, selama satu bulan tidak ada penerbangan ke Kecamatan Krayan sehingga dengan dimulainya penerbangan hari ini disambut gembira warga di perbatasan tersebut," kata Hasan Basri.
Untuk penerbangan bersubsidi tersebut, penumpang hanya dikenakan biaya Rp 250 ribu per orang dengan jadwal penerbangan tiga kali seminggu, yaitu Senin, Rabu, dan Jumat.
Pada 2012, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Nunukan telah mengalokasikan anggaran APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) melalui Dinas Perhubungan Komunikaksi dan Informasi (Dishub Kominfo) untuk penerbangan bersubsidi ke wilayah perbatasan. "Pada tahun sebelumnya dana penerbangan ke perbatasan dialokasikan melalui Sekretariat Kabupaten namun tahun ini (2012) melalui Dishub Kominfo sebagai penanggung jawab penerbangan bersubsidi ke Kecamatan Krayan," ungkap Hasan Basri.
Saat ini, kata dia, Kecamatan Krayan hanya dapat diakses melalui jalur udara yakni dari Bandara Nunukan serta dua bandara lainnya yakni Bandara Kabupaten Malinau dan dari Kabupaten Tarakan.
Pada APBD 2012 kata Hasan, Pemerintah Kabupaten Nunukan telah menganggarkan untuk pembukaan akses jalur darat. "Mulai tahun ini (2012) Pemerintah Kabupaten Nunukan telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jalur darat ke Kecamatan Krayan. Jalur darat akan diakses melalui Kabupaten Nunukan ke Kecamatan Krayan," kata Hasan Basri.