Majalah ini berawal dari keprihatinan Burak Birer yang memutuskan untuk membuat majalah untuk melawan dominasi 'majalah esek-esek' yang dilihatnya makin berkembang. Dengan temannya, Mehmet Volkan Atay, dia membuat Ala, majalah yang disebutnya sebagai pintu gerbang fashion Muslim. ''Untuk kami, dan jutaan perempuan di seluruh dunia, mode juga bisa tampil beda,'' ujar Birer.

Ternyata, tekadnya itu membuahkan hasil. Majalah itu ternyata memang laris manis. Saat ini tiras majalah mencapai 30 ribu dan sekitar 5.000 di antaranya dikirim keluar negeri. ''Sebenarnya kami belum berpengalaman menangani majalah. Kami adalah orang marketing. Namun, kami yakin dapat mengetahui ceruk pasar,'' ujar Atay.

Bahkan, tak sekadar membidik Muslimah, majalah ini juga punya misi lain. ''Ini akan menjadi arena pertempuran melawan ketelanjangan,'' kata Birer.