REPUBLIKA.CO.ID, Agar anak tumbuh cerdas, dokter spesialis tumbuh kembang anak, dr Ahmad Suryawan SpA(K), menyarankan agar jangan main-main dengan anak-anak usia di bawah enam tahun pada masa puncak-puncaknya perkembangan otak. Pada usia tersebut, orang tua harus benar-benar mendeteksi apakah anaknya benar-benar sehat dan normal, baik secara fisik maupun perkembangan.
Gangguan perkembangan dapat berupa pertumbuhan anak terlambat, kemampuan berjalan terlambat, atau kemampuan berbicara yang lama. Wawan pernah menerima keluhan seorang ibu yang anaknya cerdas, tetapi tidak bisa sosialisasi dengan lingkungan. Ada juga anak mendapat ancungan jempol dari gurunya sebagai murid yang patuh. Padahal, di rumah, ia tidak pernah menurut kepada orang tua.
Dari sana, Wawan bisa mendeteksi ada yang salah pada si anak. Sebelum usia enam tahun, anak ini harus ‘diperbaiki’. Bila tidak? Waspadailah, kelakuan itu bisa berlanjut sampai si anak tumbuh dewasa.
Kunci utama menstimulasi pembentukan otak anak ada pada ibu karena selalu berada di dekat si bayi. Ibu bisa bermain setiap hari, penuh kasih sayang, gembira, serta dengan gerakan bebas yang diulang dan bervariasi.
Wawan mengingatkan pula pentingnya memberikan ASI pada usia bayi 0-3 bulan. Beri belaian kasih sayang, ajak ngobrol dan nyanyikan lagu, saran ketua tumbuh kembang anak dan remaja Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini.