REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Sutradara dan produser film ternama Indonesia, Garin Nugroho saat ini tengah menggarap film tentang pahlawan nasional Soegijopranoto. Film yang menceritakan kehidupan dan perjuangan pahlawan nasional tersebut dilakukan di Yogyakarta.
Seluruh produksi film itupun dilakukan di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Produksi film itu saat ini tengah mencapai 90 persen dan diprediksikan selesai akhir tahun ini.
Film yang menceritakan kehidupan pahlawan nasional yang juga uskup pertama Indonesia ini juga mengambil pemeran film dari Yogyakarta. Bahkan sebagian besar pemeran film tersebut adalah pendatang baru dan anak muda Yogyakarta.
Mereka antara lain tokoh Mariyem (Annisa Hertami Kusumastuti), Ling-Ling (Andrea Reva Sankha Darlius-siswa kelas V SD Budi Utama). Nirwan Dewanto memerankan Soegijopranoto, Butet Kertarejasa sebagai koster Tugimin, Olga Lidya memerankan sosok jugun ianfu dan Hengki S sebagai kakek Ling-Ling.
Pembuatan film ini menurut Garin dilakukan karena rasa prihatinnya akan kondisi kebangsaan dewasa ini. Menurutnya, saat ini, para pemimpin bangsa sibuk mempertahankan kekuasaan saat mulai goyah.
Lewat film, Garin ingin mengajak masyarakat untuk menengok kembali nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan yang sebenarnya bisa berjalan seiring. "Tokoh Soegijopranoto bisa menjadi teladan pemimpin bangsa ini," terangnya, Jumat (9/11).
Tokoh Soegijopranoto, kata Garin, adalah sosok pemimpin yang bisa melayani dan mendengar bukan hanya sibuk mempertahankan kekuasaan yang dimiliki. "Bagaimana pemimpin memandu nilai, melayani di situasi kritis itu yang kita butuhkan sekarang. Nilai-nilai itulah yang melekat pada sosok Soegijopranoto," tuturnya.
Selain di Yogyakarta, lokasi syuting film ini juga dilakukan dii Ambarawa, Semarang, dan Gondang-Klaten Jawa Tengah. Biaya yang dibutuhkan untuk proses pembuatan film diperkirakan mencapai Rp 12 miliar.
Biaya ini sebagian besar diperuntukkan bagi pembangunan ruang publik yang mahal, dan untuk pemain figuran yang jumlahnya 100-200 orang tiap hari. "Ada beberapa penyesuaian yang harus kita lakukan, kota tua Yogyakarta kita pindah ke lokasi Gondang Klaten. Stasiun Tugu masa lalu pakai stasium lama di Ambarawa," ungkap Garin.
Pemeran Soegijopranoto, Nirwan Dewanto mengatakan banyak teladan yang bisa dipetik dari sosok pahlawan nasional ini. "Film ini bercerita bagaimana uskup yang pro republik dan kebangsaan, memandu umat melawan Jepang dan mempertahankan aset, melindungi masyarakat yang berlindung di gereja. Sisi publik lebih menonjol muncul, tapi kita dapati juga sosok manusiawi dari seorang Uskup," terangnya.