REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta – Sambal, seperti wajib dihidangkan di meja makan masyarakat Indonesia. Meski tak suka pedas pun, masyarakat Indonesia tetap selalu ingin menyantap makanannya bersama sambal.
Menurut chef Chandra Yudasswara, sambal bukanlah hal baru bagi orang Indonesia. Rata-rata semua makanan baik itu makanan lokal asli ataupun adopsi dari luar negeri, selalu ada sambal mendampinginya. “Misal makan steak sekalipun tetap minta sambal,” ujarnya pada Republika.
Bermacam-macam sambal pun dibuat, agar bisa menyesuaikan dengan makanan yang akan didampinginya. Berbagai sayuran dan bumbu rahasiapun dicampurkan ke dalam ulegan sambal, agar bisa mendapatkan citarasa yang berbeda. Dari tomat, terasi, bawang merah, bawang putih, kencur, jeruk purut, bunga kecombrang, dan masih banyak lagi.
Menurut chef Chandra ini, sambal kita sangat multifungsi. Selain sebagai teman cocolan makanan kita, juga bisa sebagai bumbu. “Tinggal tumis sambal, masukkan bahan utama, jadi deh,” ujarnya. Masakan itu bisa berupa balado, nasi goreng, sambal goreng, dan masakan tumis-tumisan yang lain.
Bagaimanapun cara menyajikan sambal, apa saja teman makannya, dalam suasana apapun, baik pagi, siang, ataupun malam hari, sambal adalah teman yang pas untuk makan orang Indonesia. Ungkapan orang Indonesia tak bisa makan kalau tak ada sambal sepertinya memang ada benarnya.