Kamis 24 Nov 2011 17:44 WIB

Mencemaskan, Lewat Internet, Pornografi Menyerang dari Dalam Rumah

Rep: Mohammad Akbar/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah pornografi sudah masuk dan menyerang ke dalam rumah tangga penduduk di Indonesia. Sementara peran ayah di negeri ini masih belum maksimal dalam upaya membendung serangan pornografi yang masuk ke dalam keluarga.

''Our family under attack,'' kata Elly Risman Musa, ahli psikologi pendidikan, saat berbicara pada seminar nasional 'Quo vadis Pendidikan di Indonesia: Urgensi Pendidikan Berkarakter Islam' di Jakarta, Kamis (24/11).

Elly mengatakan, saat ini masalah pornografi tengah menyerang generasi Z. Generasi ini merupakan anak-anak yang terlahir pada periode 1994-2009. Ciri psikologis anak generasi ini semuanya serba cepat, instan, menantang dan selalu menyenangkan.

Elly mengungkapkan sejumlah temuan dari hasil penelitian yang dilakukan pada Maret 2008 hingga Januari 2011. Respondennya adalah 3.967 anak dari pelajar SD kelas 4-6.

Dari data itu, Elly mengungkapkan, sebanyak 68 persen anak-anak mengaku sudah pernah mengakses media pornografi. Lalu 28 persen di antaranya mengakses media pornografi dari internet melalui situs-situs porno. Sedangkan enam persen di antaranya mendapatkan pornografi dari telpon genggam serta 20 persen lainnya mengakses dari komik.

Namun kecemasan Elly kian meningkat ketika melihat temuan bahwa 41 persen di antaranya telah mengakses pornografi itu dari kamar anak-anak yang ada di dalam rumah. ''Ini sudah sangat membahayakan. Our family under attack,'' katanya kembali menegaskan.

Padahal, usia anaka-anak generasi Z itu termasuk jumlah yang terbesar di dunia. Ia menyebut, anak-anak berusia 5-19 tahun di negeri ini jumlahnya mencapai 66 juta.

Pengasuhan di keluarga menjadi salah satu penyebab. Masalah ini juga semakin diperparah karena belum adanya kemauan serius dari pemerintah. Kemudian lagi, para elite pemegang tampuk pimpinan masih belum bersama-sama menyadari bahaya ini pornografi di kalangan anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement