REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Awalnya, adalah keluhan seorang nenek Yahudi yang merupakan korban selamat Holocaust saat berkunjung ke Museum Madame Tussauds di London.
Ia mengeluhkan tentang perilaku para turis yang melakukan hormat ala Nazi ketika berfoto bersama patung Hitler. Ia beranggarapan para turis secara demonstratif menegaskan sikap tegas anti-semitisme dan fanatisme.
Pihak Museum meminta maaf karena membuatnya tersinggung, namun mereka menolak untuk menerbitkan larangan itu. "Kami secara proaktif mendorong pengunjung kami untuk berinteraksi dengan patung lilin kami dengan cara yang mereka pilih," demikian keterangan resmi mereka. "Kami benar-benar membela hak dari pengunjung kami untuk membuat pilihan tersebut untuk diri mereka sendiri, selama mereka berperilaku sendiri bertanggung jawab."
Komentar ini digambarkan sebagai menyedihkan dan tidak peka oleh Lord Janner, ketua Trust Pendidikan Holocaust.
Pasangan yang tidak disebutkan namanya, yang tinggal di London dengan anak bayi mereka, mengunjungi Madame Tussauds bulan ini, bergabung dengan kerumunan turis musim panas untuk melihat patung lilin para pesohor, termasuk David Beckham, Kylie Minogue, dan keluarga kerajaan.
Mereka menggambarkan sosok Hitler sebagai 'sangat mengganggu'.
Dalam pengaduan tertulisnya, kelompok Yahudi menulis, "Menjengkelkan untuk melihat orang jahat direplikasi di museum, tapi kami ngeri melihat wisatawan berpose dengan Hitler dan melakukan hormat ala Hitler."
Komplain ini adalah untuk yang kesekian kalinya. Sebelumnya, patung itu sempat disimpan di balik kaca karena seringnya serangan yang dilakukan pengunjung mulai dari meludahi hingga melempari dengan telur.
Sejak tahun 2002 patung itu dipindahkan ke Hall Utama untuk berdiri di samping Winston Churchill dan pemimpin sejarah lainnya.