Sabtu 30 Jul 2011 18:04 WIB

Melatih Rasa Percaya Diri dengan Mengikuti Lomba

Rep: C02/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mengikutkan anak ke dalam sebuah perlombaan bukan untuk mengajarkan anak berkompetisi dengan temannya, melainkan melatih anak tersebut untuk berani tampil dan merasa percaya diri. Hal inilah yang menjadi alasan bagi Lina dan Lisa mengikutkan anak-anak mereka ke Lomba Hafalan Doa Sehari-hari yang diadakan Republika Fair.

Lisa mengikutsertakan putrinya, Nada (5 tahun), dalam lomba hafalan untuk memacu rasa percaya diri putri pertamanya itu. Lisa tidak terlalu memikirkan apakah anaknya akan memenangkan perlombaan tersebut atau tidak, yang penting Nada berani maju ke depan orang banyak. "Yang penting memacu keberanian anak, karena dia di kelas agak pemalu," ujarnya kepada Republika ketika ditemui di acara Lomba Hafalan Doa di Masjid Attin, Sabtu (30/7).

Sama halnya Nada, Nasywa Azizah (5) mengikuti lomba hafalan tersebut juga untuk melatih kemampuan yang selama ini ia pelajari di TK Attin. Lina, sang ibunda tidak bisa melihat sejauh mana kemampuan anaknya di kelas karena selama pelajaran berlangsung Lina tidak diizinkan menunggui Nasywa. "Dengan adanya acara seperti ini kita bisa melihat sampai di mana kemampuan anak," ceritanya.

Dengan adanya acara lomba untuk anak-anak, kemampuan dan keberanian anak lebih terasah, lanjut Lisa. Di sekolah, terutama di Taman Kanak-kanak zaman sekarang lebih banyak mengedepankan prestasi anak dalam bidang keilmuan seperti membaca, belajar matematika, dan kemampuan sains lainnya. Jarang sekali anak-anak dilatih kepercayaan dirinya seperti berdiri di depan umum.

Hasilnya, terlihat putri pertama Lina menjadi favorit juri. Ia terpilih menjadi peserta terbaik. Sementara itu Nada meraih gelar juara harapan kedua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement