Senin 04 Jul 2011 14:03 WIB

Alami Hamil Ganda, Julia Beresiko Kehilangan Bayinya (2)

Hasil USG menunjukkan ada dua janin yang terpisah dalam rahim Julia Grovenburg.
Foto: www.telegraph.co.uk
Hasil USG menunjukkan ada dua janin yang terpisah dalam rahim Julia Grovenburg.

REPUBLIKA.CO.ID,ARKANSAS - Julia Grovenburg dan suaminya, Todd, harus menunggu tiga tahun untuk bisa memiliki bayi. Tapi, ketika Julia akhirnya hamil, mereka sungguh terkejut. Julia hamil lagi setelah dua setengah pekan sebelumnya sudah lebih dulu hamil.

Lebih buruk lagi, perbedaan usia bayi membuat Julia terancam kehilangan salah satunya atau bahkan kedua bayinya. "Sepanjang 30 tahun pengalaman kariernya, dokter kami belum pernah melihat kejadian ini,’’ kata Julia. ‘’Kondisi saya yang baru pertama kali menjadi seorang ibu itu membuat saya semakin merasa tidak nyaman.’’

Julia dan Todd mulai bersiap-siap menerima kemungkinan terbuburk. Mereka sudah pasrah jika akhirnya memiliki anak cacat.

"Setelah pulang dari  dokter, aku benar-benar hancur. Aku tidak tahu apakah ‘dua bayi, bukan kembar’ itu berarti bayiku terbelah dua. Apakah bayiku akan kehilangan anggota badannya? Apakah beberapa jenis penyakitku membuat aku hamil dua kali,’’ kata Julia. ‘’Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaanku. Aku bahkan tidak tahu harus bertanya apa. Tidak ada jenis kehamilan seperti ini sebelumnya.’’

Superfetation

Saat dalam kondisi tak berdaya, Julia mengaku sempat menyesal dirinya hamil. Dia berharap tidak hamil jika kondisinya seperti tersebut.

Namun demikian, Julia dan Todd tidak ingin menyerah begitu saja. Dia berselancar di internet untuk mencari segala informasi terkait kondisi ‘dua bayi, bukan kembar’.  Julia akhirnya menemukan istilah 'superfetation'.

Istilah 'superfetation' mengacu pada kondisi di mana dua bayi dikandung pada waktu yang berbeda. Kedua bayi tersebut memiliki periode kehamilan berbeda, namun mereka lahir pada hari yang sama. Dokternya belum pernah mendengar istilah tersebut sebelumnya.

"Jadi, ketika aku menceritakan superfetation, dia (dokter –red) menatapku seperti aku sudah gila,’’ cerita Julia. "Saya akhirnya dipindahkan ke rumah sakit khusus anak-anak di Little Rock. Meskipun tim dokter belum pernah melahirkan bayi superfetation, mereka setidaknya mempelajari kelangkaan itu dalam jurnal medis."

Terancam Kehilangan

Perhitungan tanggal kelahiran bayi kemungkinan berselang tiga pekan. Bayi pertama Julia diperkirakan akan lahir pada 24 Desember 2009. Bayi kedua menyusul pada 14 Januari tahun berikutnya.

Tetapi, dokter masih tidak yakin apakah Julia akan melahirkan salah satu atau kedua bayinya pada waktu tertentu. Ada kemungkinan salah satu bayi lahir tak selamat. Ancaman lahir cacat juga sempat muncul.

 Tapi, Julia akhirnya melahirkan caesar dengan kondisi kedua bayinya sehat. Jillian dan Hudson, nama kedua bayi tersebut, lahir lebih cepat dari perkiraan semula yakni 2 Desember.

‘’Saya tadinya tidak terburu-buru untuk melahirkan. Tapi, Jillian berkembang begitu cepat sehingga dokter kami berpikir akan lebih baik untuk menyelamatkan kedua bayi," jelas Julia. ’’Hudson pertumbuhannya kalah cepat dari Jillian. Kami tidak ingin menempatkan Hudson dalam bahaya dengan melahirkan secara normal.’’

Meskipun kedua bayi berbagi ulang tahun yang sama dan lahir hanya berselang beberapa detik, mereka akan selalu dianggap memiliki usia yang berbeda. Mereka pun bukan anak kembar.

sumber : www.mirror.co.uk
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement