REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL – Belalang yang banyak dijual di pinggir jalan kawasan hutan rakyat di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, banyak disukai wisatawan.
"Biasanya pada Sabtu dan Minggu, banyak wisatawan dalam perjalanan pulang dari objek wisata mampir membeli belalang di tempat kami," kata salah seorang pencari dan penjual belalang asal Kecamatan Semanu, Tugimin, Sabtu (25/6).
Menurut dia, wisatawan yang membeli belalang biasanya berasal dari Yogyakarta, Semarang, Solo, dan bahkan Jakarta. Belalang yang biasanya hinggap di pucuk pohon jati maupun akasia itu, banyak terdapat di kawasan hutan rakyat di Gunung Kidul.
Wisatawan ke Gunung Kidul biasanya mengunjungi Pantai Baron, Pantai Kukup, Pantai Krakal, maupun objek wisata lainnya. Ketika pulang, di antara mereka banyak yang singgah atau berhenti di pinggir jalan kawasan hutan rakyat untuk membeli belalang.
Tugimin mengatakan harga belalangnya Rp 25.000 setiap 150 ekor. Saat masa liburan seperti sekarang, termasuk libur akhir pekan, ia bisa memperoleh hasil penjualan belalang rata-rata Rp 50.000 per hari.
Pada hari-hari biasa jarang ada pembeli, sehingga banyak pencari belalang yang tidak berjualan. "Apalagi saat ini sulit untuk mendapatkan belalang, karena populasinya sedikit," kata Tugimin.
Di pinggir jalan kawasan hutan rakyat di daerah itu biasanya terdapat 15 orang penjual belalang. Mereka sebagian besar telah berjualan belalang sejak lama. Para pedagang berjualan belalang hingga sore hari. Pada saat libur akhir pekan biasanya mereka pulang siang hari, karena dagangan laku lebih cepat ketimbang hari biasa.