REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Meski kasus tersebut masih dipandang sebuah teori konspirasi tingkat tinggi, tapi dokumen yang dikeluarkan FBI, Kamis (7/4) akhir menunjukkan bahwa badan hukum tersebut bersikap serius terhadapi dugaan bermacam kaitan yang mengarah dalam pembunuhan dua bintang hip-hop terbesar 1990-an.
Ditayangkan dalam situs resmi FBI sebagai tanggapan dari permintaan Kebebasan Informasi, dokumen menunjukkan keterlibadan badan penegak hukum itu dalam penyelidikan tautan antara kematian penyanyi rap kesohor Brooklyn, Notorius B.I.G, pada 1997, yang juga dikenal Biggie Smalls.
Pasalnya pembunuhan penyanyi bernama asli Christoper Wallace hanya terpaut beberapa bulan dari kasus pembunuhan bintang hip-hop lain di Las Vegas, Tupac Shakur. Hampir satu setengah dekade tak ada satu kasus dari keduanya yang terpecahkan. Misteri kembar dari kematian mereka yang menggiriskan terus mencengkram dunia hip-hop.
Dokumen juga mengonfirmasi bahwa FBI menerima sumber bocoran orang dalam yang menunjuk ke satu petugas polisi di lingkungan Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD). Mereka menggambarkan bahwa bukti balistik solid mengaitkan pembunuhan dengan polisi tersebut--yang namanya, seperti banyak detail indentifikasi dalam dokumen sejenis, telah dihapus sebelum ditayangkan ke publik.
Toh, meski bila FBI menghentikan investigasi dan menutup kasus tersebut, informasi baru tetap akan berganti menyorot ke petugas LAPD tadi. Kalimat lain dalam dokumen--ketika dicek silang dengan informasi yang telah tersebar ke ruang publik--menyatakan jelas ia adalah David Mack, yang tak lama setelah pembantaian Wallace, didakwa dan divonis dalam kasus pencurian bank. Ia tak berhasil ditarget dalam gugatan sipil kasus kematian salah oleh estate Wallace pada 2007.
Dokumen setebal 400 halaman yang berisi ketikan laporan, surat panggilan pengadilan, pengawasan dan email tidak menawarkan informasi yang sepenuhnya baru. Namun mereka memberi detail segar dan konteks, termasuk konfirmasi peluru yang digunakan membunuh Wallace, ternyata luar biasa langka.
Peluru logam dengan tindik ukiran itu diproduksi di Jerman dan hanya bisa diperoleh dari dua pemasok di California dan di New Jersey.
FBI juga mengarah kepada dugaan bahwa Wallace mungkin terbunuh sebagai tindak balasan kematian Shakur. Atau, pembunuhannya terinspirasi oleh persaingan sengit antara kamp rapper Pantai Barat dan Pantai Timur atau bahkan antara dua label rekaman utama di masing-masing sisi negara, Death Row Records di Los Angeles didirikan oleh Marion "Suge" Knight dan Bad Boy Entertainment berbasis di New York milik P.Diddy.
Wallace saat itu baru saja meninggalkan acara industri musik di sebuah museum di Los Angeles pada 1997 dan duduk di kursi belakang mobil menunggu di luar ketika seseorang dalam Chevrolet Impala hitam bergerak menjajari mobil dan menembakkan senjata, demikian menurut penuturan dokumen. Rappert tersebut dinyatakan tewas di tempat kejadian perkara.
Mack, polisi LAPD selalu menyangkal keterlibatan apa pun dalam kasus Wallace demikian pula Knight dan P.Diddy. Namun dokumen menjadi semacam pengingat bahwa sangkalan itu diragukan kebenarannya. Pasalnya peluru berjenis sama yang digunakan dalam pembantaian--Gecko 9mm--ditemukan pula di rumahnya. Mack sudah lama diketahui memiliki ikatan dengan Marion Knight dan memiliki semacam ruang pemujaan kecil yang didedikasikan untuk Tupac Shakur dalam rumahnya. Mack, juga memiliki Chevrolet Impala hitam.
FBI mengatakan tidak ada kaitan signifikan dengan pemilihan waktu untuk merilis dokumen dan LAPD mengonfirmasi bahwa untuk saat ini belum ada kesimpulan baru. "Kita telah mengikuti semua dugaan dan motif yang ada saat ini dengan kemampuan terbaik kami," ujar Kapten Kevin McClure. "Jika ada fakta baru yang datang, tentu kami akan segera mengkajinya."