REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Aktris senior Christine Hakim, Jumat sore, di Jakarta, meluncurkan film dokumenter berkaitan dengan anak-anak penyandang autis dengan judul "Love Me As I Am" (Buah
Hati). Film berdurasi 45 menit yang disutradarai Dr Ir Ricky Avenzora, dosen rekreasi anak dan penyandang cacat Direktorat Diploma Institut Pertanian Bogor (IPB) itu, menampilkan anak penyandang autis dari kawasan Jabodetabek, keluarga, dan juga narasumber ahli penyakit syaraf dr Andreas Harry, Sp.S (K).
Menurut Christine Hakim, selain untuk menyambut dan memperingati Hari Autis Internasional pada 2 April 2011, pembuatan film tersebut juga untuk membangun kesadaran masyarakat tentang autisme. Kesadaran itu, baik dalam bentuk pemahaman atas karakteristik klinis dari autisme maupun dalam bentuk empati sosial, serta membangun kesadaran masyarakat tentang adanya potensi kognitif yang sangat luar biasa pada setiap penderita autisme.
Selain itu, katanya, untuk membangun suatu kesadaran profesionalisme yang terintegrasi dalam penanganan kasus autisme secara baik dan benar. "Sehingga mampu mengaktualkan potensi kognitif yang sangat luar biasa pada setiap autisme," kata Christine Hakim, yang juga duta muhibah Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bidang Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO) untuk kawasan Asia Tenggara.
Sementara itu, sutradara "Love Me As I Am", Ricky Avenzora menjelaskan, latar belakang pembuatan film itu merujuk pada sangat tajamnya peningkatan prevalensi kasus autis di seluruh
dunia, termasuk Indonesia, yaitu sebelum tahun 2000 adalah 1/1.000 kelahiran dan setelah tahun 2000 berubah menjadi 7 sampai 8/1000 kelahiran. "Di samping itu itu karena masih sangat rendahnya kesadaran dan pengetahuan serta empati masyarakat tentang autis, baik dalam arti
keluarga dari penyandang autisme ataupun masyarakat sosial secara umum," katanya.
Pada peluncuran perdana film itu, yang baru ditampilkan selama tujuh menit, juga disampaikan sejumlah testimoni dari penyandang autis dan orang tuanya, baik dari latar belakang sosial ekonomi menengah atas dan menengah ke bawah, yang juga menjadi bintang dalam film itu.
Di antaranya adalah Irma dengan putranya Dafa, Rika Cornain dengan putranya Emilio yang karya lukisannya telah ditawar seharga 5.000 dolar AS namun tidak dijual, Michael Anthony, ahli piano didampingi ibunya, serta Sri Astuti dengan putranya Radit, yang dikenal sebagai jago mendisain serta telah mengkhatamkan Al Qur'an tiga kali.
Mereka ini, mewakili keluarga menengah ke atas. Sedangkan dari kelas menengah ke bawah, diwakili Rosidi, seorang pekerja "cleaning service" di Koperasi Karyawan Indocement, yang putranya Muchlis punya kemampuan menyerap ilmu agama, dengan juga dengan Nurul Hadi yang berkemampuan ceramah agama. Christine Hakim menambahkan, film itu secara utuh akan diputar pada 2 Mei 2011 bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.