Ahad 08 Dec 2019 16:54 WIB

Cara Jitu Hilangkan Stress Kaum Hawa

Dengan latihan 15 hingga 20 menit TRE mampu memberikan dampak positif.

Rep: MG 04/ Red: Hiru Muhammad
 Diskusi tentang perempuan yang dilakukan komunitas Amazing Me di sebuah pusat perbelanjaan di SCBD. Jumat (6/12).
Foto: dok. Istimewa
Diskusi tentang perempuan yang dilakukan komunitas Amazing Me di sebuah pusat perbelanjaan di SCBD. Jumat (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah komunitas sahabat perempuan, Amazing Me, mengenalkan metode Tension Releasing Exercises (TRE) sebagai penghilang rasa stress dengan mudah dan cepat. Sebuah teknik sederhana yang menggunakan gerakan dan kecerdasan tubuh untuk melepaskan stress atau ketegangan pada tubuh.

TRE diperkenalkan untuk mengajak  para perempuan agar merasa nyaman dengan tubuhnya. “Sebelum mengajarkan yang lain-lain kepada perempuan, yang paling utama perempuan harus merasa comfortable with their own skin, comfortable with their body," kata Alda Fiora Siregar Direktur Amazing Me, Jumat (06/12).

Pemilihan metode TRE dirasa sangat sesuai dengan kondisi kesibukan para perempuan di Kota besar seperti Jakarta ini. “Dengan kesibukan perempuan-perempuan ini  adalah ibu, istri, yang juga bekerja jadi banyak sekali stres yang mereka hadapi, belum lagi dengan kemacetan, dengan bos di kantor dan sebagainya” tambahnya.

Sehingga munculnya stres dan minimnya waktu yang dipunya, menjadikan TRE sebagai solusi bagi perempuan ini. Dengan hanya latihan selama 15 hingga 20 menit, TRE mampu membantu memberikan dampak positif. Mereka mampu berfikir dengan jernih, mengambil keputusan dengan logik, dan mengarahkan emosinya.

Untuk itu, jika perempuan telah nyaman dengan mental dan fisikalnya, mereka akan mudah  melanjutkan ke tahap berikutnya. Seperti mampu mengenal potensi kemampuannya. “Jadi mereka akan lebih ringan mengerjakan apapun dengan kondisi badan yang enak” kata Alda.

Dalam acara ini, Psikolog, Ajeng Raviando menjelaskan apabila perempuan memang rentan terhadap kecendrungan stress. Selain karena faktor fisiologis, di mana adanya perubahan hormonal dalam perempuan yang berbeda dengan laki-laki, juga karena perempuan punya multifungsi dalam kehidupannya.

Misalnya perempuan sebagai ibu, kemudian mereka bekerja, ada banyak hal secara domestik yang harus mereka lakukan, sehingga kemungkinan perempuan terkena stress juga semaikn besar.

“Jadi kalau memang kita bisa mengatasi sendiri stress tersebut, kaya bagaimana cara mengendalikan stress, sehingga kita bisa hidup dengan lebih semangat dan mengembangkan diri kita lebih baik lagi,” tutur Ajeng.

Usai mengikuti rangkaian acara, Wulan sebagai peserta yang hadir mulai bertanya pada dirinya sendiri terkait perasaan yang beberapa hari kebelakang sedang dialaminya. Ia mengaku jadi mengenal stress dan merasa acaranya sangat berfungsi dalam menambah pemahaman baru baginya. “Jadi tau bagaimana ngehandle, dan tau sebenernya aku itu stress atau ngga” ujar Wulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement