Sabtu 17 Feb 2024 09:06 WIB

Psikolog Spill Cara Hindari Stres Pasca Pemilu 2024

Metode relaksasi dapat dilakukan sesuai preferensi.

Sejumlah massa aksi melakukan unjuk rasa di depan gedung KPU, Jakarta, Jumat (16/2/2024). Dalam unjuk rasa tersebut massa aksi meminta KPU bersikap netral dan tidak melakukan kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah massa aksi melakukan unjuk rasa di depan gedung KPU, Jakarta, Jumat (16/2/2024). Dalam unjuk rasa tersebut massa aksi meminta KPU bersikap netral dan tidak melakukan kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Psikologi Sosial dari Universitas Indonesia Dicky C. Pelupessy mengatakan masyarakat dapat melakukan relaksasi stres agar tidak mengganggu ketika melakukan kegiatan.

Masyarakat seringkali ikut terlibat tegang dan stres pada saat suasana pascapemilu bagi pendukung atau pengusung kandidat tertentu, karena takut calon yang dipilih tidak memenangkan kontestasi.

Baca Juga

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meredakan stres dan menghadapi situasi ini dengan lebih tenang, ujarnya saay dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat (16/2/2024).

“Coba relaksasi stres dengan menarik nafas, kemudian keluarkan, dan dilakukan berulang. Jangan dipikirkan hal-hal yang membuat jadi tidak enak dan mengganggu,” kata Dicky.

Selain itu, dapat melakukan relaksasi lain sesuai preferensi diri, seperti mendengarkan musik, relaksasi berkebun, relaksasi nonton film, nonton yang lucu-lucu relaksasi itu juga bisa dapat ketika kita beribadah.

Adapun, menurut Dicky, bagian yang terpenting adalah kembali untuk mengendalikan pikiran dari hal-hal yang membebankan agar hidup dapat berjalan sebagaimana mestinya.

“Pengendalian pikiran juga penting gitu. Pikiran dikendalikan dengan baik, seperti jangan pikirkan menang atau kalahnya caleg yang kita pilih, kalau tidak menang ya sudah, itu adalah kompetisi dan tugas kita hanya memilih saja,” ungkapnya.

Meskipun perjuangan politik memang membawa harapan dan mimpi, namun ketika kenyataannya tidak sesuai dengan yang diinginkan jangan sampai membuatnya berlarut hingga menimbulkan stres yang berkepanjangan, tambahnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement