Jumat 18 Feb 2011 15:25 WIB

Seniman Jabar: Arwah Goyang Karawang Film "Ngarang"

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Siwi Tri Puji B
Arwah Goyang Karawang
Foto: .
Arwah Goyang Karawang

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sudah seharusnya mengikuti aspirasi masyarakat Karawang agar menolak film Arwah Goyang Karawang (AGK). Karena, film tersebut bertentangan dengan kondisi sebenarnya yang terjadi di Karawang.

Hal tersebut, dikemukakan oleh Penggiat dan akademisi seni Bucky Wikagoe saat beraudensi dengan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Jumat (18/2). Pertemuan yang digelar untuk menerima masukan dari pakar dalam menyikapi kontroversi film yang dianggap menyinggung masyarakat Jawa Barat, khususnya Karawang itu, dihadiri oleh seniman dan akademisi yang lain.  Di antaranya, Diah Fatma,  Andri Kantraprawira, Endang Caturwati, Eddy D Iskandar, Tisna Sanjaya, Herry Dim, Aat Suratin, Aming D Rahman, dan Hawe Setiawan.

"Beberapa waktu lalu, ada dialog antara dinas terkait dari Karawang, lembaga swadaya masyarakat, dan elemen lainnya yang menyampaikan keberatan film AGK. Lalu saya berkomunikasi dengan penggiat seni untuk merespons permintaan masyarakat tersebut," ujar Bucky.

Menurut Bucky, persoalan film tersebut muncul berawal dari keberatan masyarakat terhadap isi film AGK. Bahkan, muncul reaksi keras yang bisa berujung pada ancaman aksi massa.

"Pembuat film itu, katanya, hanya melihat aspek dagang. "Katanya telah menggunakan observasi panjang, tetapi seperti apa?" imbuhnya.

Bucky mengaku telah melakukan penelitian tentang ronggeng selama 4 tahun. Selama itu pula tidak ada menemukan perilaku menyimpang dari penggiat ronggeng. "Tidak ada pemanggilan arwah, apalagi penampilan mengundang. Ini berbeda drastis dengan kandungan film AGK. Saya lihat dicuplikan-cuplikannya," tukasnya.

sumber :
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement