Jumat 31 Dec 2010 06:43 WIB

Gizi Dalam Kandungan Ternyata Pengaruhi Kesuburan Hingga Dewasa

Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SHEFFIELD--Memperhatikan jenis dan gizi makanan si kecil bukan hanya baik untuk kesehatan, tetapi juga memiliki manfaat jangka panjang. Kesehatan reproduksi, baik laki-laki maupun wanita ternyata dipengaruhi dengan asupan makanan yang mereka terima sejak awal, demikian menurut riset terbaru dari Universitas Sheffield, Inggris.

Riset yang dipublikasikan di internet bulan ini di Jurnal Ekologi, adalah studi pertama di jenisnya yang menunjukkan bahwa makanan di awal kehidupan bisa berdampak serius pada kesuburan seseorang.

Tim riset yang dipimpin, Ian Rickard dari Departmene Sains Hewan dan Tumbuhan universitas tersebut menggunakan kombinasi data rekaman gereja tentang kelahiran pada abad ke-18 di Finlandia dan data agrikultur tentang panen gandum hitam dan barley di waktu dan tempat yang sama.

Studi menunjukkan bahwa lelaki dan wanita yang lahir di keluaga miskin, makanan yang dikonsumsi pada awal kehidupan berhubungan dengan kemampuan bereproduksi. Sekitr setengah dari keluarga miskin yang lahir di satu tahun ini, di mana gandum dan barley yang diproduksi juga rendah, cenderung tidak memiliki anak di seluruh hidupnya.

Namun, hampir setiap orang yang juga lahir dari keluarga miskin, namun dibarengi dengan panen gandum melimpah di waktu yang sama, akan menghasilkan keturunan, paling tidak sekali dalam hidupnya.

Hasil mengindikasi bahwa makanan yang diterima baik ketika dalam kandungan dan saat masih bayi bisa mempengaruhi perkembangan sistem reproduksi. Rickard berkata, "Hasil kami menunjukkan bahwa makanan yang diterima anak-anak di keluarga miskin dan mendapat gizi buruk akan berpengaruh pada kemampuan reproduksi mereka nantiny."

Hasil itu, imbuhnya, memiliki pengaruh terhadap pemahaman pengaruh lingkungan di tahal awal terhadap kesehatan manusia atau hewan. Pengetahuan itu, lanjut dia akan dibutuhkan untuk mengatasi persoalan kesuburuan yang bisa menimpa seseorang, apakah memang disebabkan faktor individu atau sosial.

sumber : Medical News Today
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement