REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mau tahu seperti apa kehidupan Barack Obama semasa masih berseragam sekolah 'merah-putih' di Jakarta? Buat Anda yang penasaran, sutradara John DeRantau akan mengantarkan kehidupan masa kecil dari Presiden Amerika kulit hitam pertama itu lewat layar lebar.
John mengangkat cerita filmnya dari novel karya Damien Dematra. Judulnya "Obama Anak Menteng". Pada saat diadaptasi ke layar lebar, judul yang disematkan masih tetap sama dengan versi novelnya. ''Terus terang ini sebenarnya proyek gila,'' kata Jon. ''Mengapa? Karena waktu yang diberikan sangat cepat dan orang yang kita memvisualisasikan bukan orang sembarangan. Sehingga tak boleh main-main.''
Saat tawaran itu disodorkan oleh pihak MVP Pictures, pria yang pernah sukses dengan film anak-anak berjudul "Denias, Senandung di Atas Awan" itu sempat melakukan sholat istikharoh -- sholat meminta petunjuk. ''Satu sisi saya merasa takut, tapi di sisi lainnya saya juga bahagia karena kalau bisa dibuat sebaik mungkin bisa saja film ini ditonton ke seluruh dunia,'' ujarnya.
Alhasil, setelah melewati tahapan perenungan maka John mengaku memiliki keberanian untuk menjalankan proyek film tentang Obama cilik tersebut. Setelah melakukan sejumlah kasting pemain, Jon kemudian memilih Hasan Faruq Ali sebagai pemeran Obama cilik.
Hasan adalah putra dari personel grup band Debu, Shakur Ali dan Naseem Nahid. Ia adalah bocah kelahiran New Mexico, Amerika, 9 Desember 1995. ''Selain fasih berbahasa Inggris, anak ini juga memiliki kemiripan wajah dengan Obama waktu kecil dulu,'' kata John.
Lewat film ini, John mengatakan, semua penonton akan bisa melihat bagaimana sikap dan perilaku Obama yang toleran itu bermula dari kehidupannya di kawasan Menteng dan Matraman Dalam. ''Kita bisa melihat bagaimana spirit kebhinekaan yang dimiliki oleh Obama itu ternyata tak lepas dari kehidupannya di Betawi pinggiran. Semoga film ini bisa menjadi inspirasi bagi semua,'' katanya penuh harap.
Sementara itu untuk proses produksi, film ini akan memulai shootingnya pada 13 Mei. Diharapkan pada 17 Juni sudah rampung. ''Kita berharap film ini sekitar 24 Juni sudah bisa tayang di bioskop,'' kata Aris Muda, juru bicara dari MVP Pictures.
Untuk lokasi shooting, John mengambil sebagian besar lokasi di Cimahi, Bandung. Alasannya, kata dia, sangat sulit untuk mendapatkan suasana dan bentuk bangunan seperti yang pernah ada di Jakarta pada era 1970-an. ''Biayanya sangat besar jika harus mengeset kondisi di Jakarta seperti 1970-an. Dan kebetulan di Bandung sana, lokasinya memiliki kemiripan dengan kondisi di Jakarta tempo dulu.''
Meski banyak mengambil shooting di Bandung, namun beberapa lokasi di Jakarta tetap diambil. ''Secara keseluruhan, shooting di Jakarta ini hanya sekitar 20 persen saja,'' jelasnya. akbar