Selasa 09 Dec 2025 06:46 WIB

Arumi Bachsin Ajak Gen Z Lawan Stigma Generasi Stroberi

Menurut Arumi, Gen Z harus lebih tangguh, jangan mudah menyerah karena satu hal.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur Arumi Bachsin. Menurut Arumi, Gen Z harus lebih tangguh. Jangan mudah menyerah hanya karena satu hal tidak berjalan sempurna.
Foto: ANTARA/Siswowidodo
Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur Arumi Bachsin. Menurut Arumi, Gen Z harus lebih tangguh. Jangan mudah menyerah hanya karena satu hal tidak berjalan sempurna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selebritas yang kini menjabat Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur, Arumi Bachsin, menekankan pentingnya membangun resilience (ketangguhan). Menurutnya, stigma generasi stroberi yaitu generasi yang dianggap rapuh harus dilawan dengan kemampuan mengelola diri serta keberanian mengambil risiko.

"Gen Z harus lebih tangguh. Jangan mudah menyerah hanya karena satu hal tidak berjalan sempurna. Nikmati prosesnya," kata Arumi dalam keterangan tertulis, dikutip pada Selasa (9/12/2025).

Baca Juga

la mengingatkan bahwa kehidupan setiap orang di media sosial sering kali tampak sebagai hasil matang, padahal yang tidak terlihat adalah perjuangan panjang di baliknya. Karena itu, ia menekankan pentingnya menggali potensi dengan bijaksana, memahami diri, dan mengendalikan mindset agar tidak terjebak dalam perbandingan yang tidak sehat.

Arumi juga menyoroti bahwa untuk menyiapkan Indonesia Emas, Gen Z membutunkan soft skill yang kuat. Namun, ia menilai kemampuan ini bukanlah sesuatu yang sulit diasah.

"Gen Z itu anak-anak yang sangat agensi. Mereka hanya butuh sedikit motivasi dan gambaran jelas tentang arah yang ingin dicapai," kata dia.

Arumi menilai Gen Z tidak suka menginvestasikan waktu pada sesuatu yang tidak terlihat hasilnya. Karena itu, pendampingan harus dilakukan dengan memberikan contoh nyata, tokoh inspiratif, serta jaminan bahwa sebuah pilihan memiliki prospek masa depan yang baik.

Arumi juga menyoroti adanya mismatch antara cara pandang orang tua dan kebutuhan Gen Z. Banyak generasi sebelumnya, kata Arumi, mencoba menyalin pola hidup masa lalu untuk diterapkan pada anak-anak mereka, padahal konteks zaman sudah berbeda.

"Gen Z sudah diciptakan untuk eranya. Mereka lebih digital, lebih inovatif. Yang harus berubah adalah orang tuanya, bukan Gen Z-nya. Jadi para orang tua perlu menjadi support system yang adaptif, bukan sumber tekanan," kata Arumi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement