Selasa 02 Dec 2025 09:56 WIB

Mayoritas Masyarakat Indonesia Belum Menyadari Penggunaan AI

AI adalah kenyataan yang tidak bisa kita hindari.

LTI menggelar Lintas Teknologi Solutions Day 8th Edition, forum tahunan yang mempertemukan regulator, pemimpin industri, service providers, dan mitra teknologi untuk membahas arah perkembangan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.
Foto: LTI
LTI menggelar Lintas Teknologi Solutions Day 8th Edition, forum tahunan yang mempertemukan regulator, pemimpin industri, service providers, dan mitra teknologi untuk membahas arah perkembangan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artificial intelligence (AI) tidak lagi sekadar teknologi masa depan, tetapi telah sepenuhnya melekat dalam aktivitas masyarakat dan bisnis modern meski sebagian besar pengguna belum menyadarinya. President Director PT Lintas Teknologi Indonesia (LTI), Muhamad Paisol, mengatakan bahkan perubahan besar sedang terjadi pada perilaku manusia dan budaya digital global.

Ia menyebutkan mayoritas perusahaan dunia kini sudah mengadopsi AI, sementara di Indonesia pertumbuhannya mencapai 47 persen dalam setahun terakhir meski baru sebagian kecil yang masuk kategori pemanfaatan tingkat lanjut. Sementara di sisi masyarakat, sebagian besar pengguna di dunia sudah berinteraksi dengan AI.

Namun lebih dari 70 persen masyarakat Indonesia belum menyadari penggunaan AI dalam keseharian, sehingga perlu peningkatan literasi dan edukasi publik. “AI adalah kenyataan yang tidak bisa kita hindari. Pertanyaannya bukan lagi apakah kita harus beradaptasi, tetapi seberapa cepat dan seberapa cerdas kita memanfaatkannya untuk memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan industri,” kata Muhamad Paisol.

Menurut Paisol perubahan yang dibawa AI tidak hanya terjadi di industri, tetapi juga pada cara manusia berpikir, bekerja, dan berinteraksi. "Kita memasuki era baru di mana sinergi antara manusia dan mesin menjadi standar, dan kemampuan adaptasi menjadi fondasi utama,” katanya.

Pernyataan ini menegaskan bahwa percepatan adopsi AI bukan hanya soal teknologi, tetapi juga kesiapan masyarakat dan institusi dalam beradaptasi terhadap perubahan cara bekerja, berpikir, dan berinteraksi. Lintas Teknologi melihat bahwa membangun ekosistem yang sehat, melalui edukasi, literasi digital, serta kolaborasi lintas sektor, menjadi kunci agar transformasi AI dapat membawa manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

LTI menggelar Lintas Teknologi Solutions Day 8th Edition, forum tahunan yang mempertemukan regulator, pemimpin industri, service providers, dan mitra teknologi untuk membahas arah perkembangan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia. Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), Dian Siswarini, mengungkapkan Telkom Group telah mengimplementasikan AI for Network untuk mengotomasi network operations, mengoptimalkan capacity planning dan network design. Juga meningkatkan traffic routing efficiency guna memastikan kinerja jaringan yang lebih reliabel dan cost-efficient.

Pemanfaatan AI juga diperluas ke domain komersial melalui precision marketing untuk mendukung strategi advertising dan customer experience optimization. Network for AI diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur digital yang kuat agar masyarakat dapat memanfaatkan layanan internet yang mumpuni sebagai fondasi percepatan adopsi AI. Dian menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, operator, pelaku bisnis, akademisi, dan sektor privat untuk mewujudkan visi AI nasional.

Sementara Sekjen Kementerian Komunikasi dan Digital, Ismail, mengungkapkan pemerintah dan sektor telko perlu membangun program bersama dengan membuka diskusi terkait jaringan, sumber data, hingga spektrum frekuensi. Dengan begitu diharapkan tercipta kompetisi yang kolaboratif demi menghadirkan layanan publik yang relevan dan mempersiapkan Indonesia menuju adopsi AI.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement