REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Fedi Nuril mengungkapkan perannya sebagai Hadi dalam film Pangku memberinya perspektif baru tentang kerasnya kehidupan kaum marginal. la melihat langsung bagaimana keterbatasan membuat seseorang tetap berjuang demi bertahan hidup dan melindungi keluarga.
"Yang saya kagumi dari mereka adalah kesadaran bahwa pilihan mereka enggak banyak. Jadi apa pun, mereka kerjakan. Saya meyakini pekerjaan apa pun itu mulia," kata Fedi dalam konferensi pers di Kemang Village, Senin (8/9/2025).
Dalam film tersebut, Hadi digambarkan sebagai sopir truk distributor ikan yang bekerja tanpa banyak mengeluh. Meski hidup dalam tekanan ekonomi dan sosial, ia tetap penuh kasih sayang, namun juga menyimpan kesepian mendalam.
Fedi mengaku sempat kesulitan membangun emosi kesepian itu, hingga akhirnya menemukan esensinya saat proses syuting dimulai di kawasan Pantura. Lingkungan tempat syuting yang diisi oleh pasar ikan, warung kopi, dan pantai justru memperkuat nuansa keterasingan sosial yang ingin ia bangun.
"Baru benar-benar dapat rasa sepinya itu begitu sampai di lokasi. Bukan karena tempatnya sepi, tapi karena interaksinya terbatas. Orang-orang fokus kerja, semuanya sibuk bertahan hidup," kata dia.
Film Pangku berkisah tentang Sartika (Claresta Taufan), seorang perempuan muda yang sedang hamil dan meninggalkan kampung halamannya demi kehidupan yang lebih baik. Dalam perjalanannya, ia bertemu Maya (Christine Hakim), pemilik warung kopi di jalur Pantura yang menolongnya hingga proses persalinan.
Namun setelah melahirkan, Sartika justru diajak bekerja di warung kopi itu dengan menyuguhkan kopi sambil memangku pelanggan, sebuah pekerjaan yang menunjukkan betapa sempitnya ruang pilihan bagi perempuan di lingkungan tersebut. Hingga suatu hari, Sartika bertemu dan jatuh cinta kepada Hadi. Akankah Sartika menemukan kebahagiaannya?
Film ini menjadi debut penyutradaraan Reza Rahadian setelah sebelumnya dikenal luas sebagai aktor. Pangku dijadwalkan menjalani penayangan perdana dunia (world premiere) di ajang Busan International Film Festival (BIFF) pada 20 September 2025, dan akan tayang di bioskop Indonesia mulai 6 November 2025.