Kamis 10 Jul 2025 14:56 WIB

Suara Gaza Menggema di Layar! Film Dokumenter From Ground Zero Bikin Dunia Terenyuh

Proyek From Ground Zero telah menembus lebih dari 350 festival film internasional.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Salah satu adegan dalam film From Ground Zero.
Foto: Dok. Masharawi Fund For Films & Filmmakers in
Salah satu adegan dalam film From Ground Zero.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah genosida Israel di Gaza, sutradara kelahiran Palestina Rashid Masharawi meluncurkan proyek film dokumenter From Ground Zero dan From Ground Zero+ untuk menghadirkan suara warga Gaza melalui layar sinema. Sejumlah film pendek dari proyek ini ditayangkan dalam Amman International Film Festival yang berakhir pada 10 Juli.

Melalui proyek ini, sineas yang dikenal lewat film Curfew dan Ticket to Jerusalem ingin memberi ruang bagi para pembuat film muda dari Gaza dalam merekam realitas hidup mereka. "Kami tidak ingin hanya dilihat sebagai angka. Proyek ini ingin mengembalikan wajah, nama, mata, warna dan mimpi warga Palestina yang telah hilang," ujar Masharawi seperti dilansir laman Variety, Kamis (9/7/2025).

Baca Juga

Proyek awal berhasil melahirkan 22 film pendek berdurasi 3-6 menit. Versi lanjutannya, From Ground Zero+, menghadirkan dokumenter berdurasi hingga satu jam, dengan 10 film dalam proses, lima di antaranya sudah rampung. Proses penyuntingan dilakukan di Prancis, sementara tim kecil di Gaza tetap merekam meski dengan keterbatasan listrik dan akses internet.

Masharawi mengatakan tantangan dalam proses produksi ini sangat berat. Para pembuat film harus bekerja dalam kondisi minim listrik, keterbatasan alat, dan risiko tinggi saat mengakses internet.

la juga menekankan bahwa karya-karya dari proyek ini bukan sekadar laporan berita, melainkan sinema yang menggugah secara emosional. "Kami ingin menciptakan karya sinematik, bukan dokumentasi reaktif," kata dia.

Cerita-cerita yang diangkat pun beragam. Salah satunya film Taxi Wanissa yang menceritakan bagaimana warga beralih mengendarai kereta kuda karena krisis bahan bakar. Sayangnya, sutradara Etimad Washah harus menghentikan produksi film ini setelah kehilangan anggota keluarganya dalam sebuah serangan udara. Dalam filmnya, ia muncul dan berkata, "Maaf, saya tidak bisa menyelesaikannya".

"Ini pertama kalinya saya melihat dalam film, sutradara muncul dan menyatakan langsung kenapa filmnya harus berakhir," ujar Masharawi.

Meski melalui banyak hambatan, proyek From Ground Zero telah menembus lebih dari 350 festival film internasional, termasuk Toronto dan acara paralel di Cannes. Film-film ini juga diputar di UNESCO, Paris, dan PBB, New York. Di Prancis, proyek ini bahkan mendapat rilis teater terbatas.

Selain sebagai bentuk perlawanan budaya, bagi Masharawi, sinema adalah ruang aman yang tak bisa dijajah. "Sinema bisa menyimpan rasa, pemikiran, dan mimpi. Sinema menjadi tanah yang tak bisa diduduki," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement